Penelitian mendapati bahwa pasien dengan komposisi tubuh tertentu, seperti area lemak tinggi dan BMI tinggi, memiliki risiko lebih besar untuk pengurangan dosis dan efek samping saat menggunakan trastuzumab deruxtecan. Studi ini melibatkan 48 wanita dengan kanker payudara metastatik di Israel.
Sebuah penelitian baru menunjukkan bahwa komposisi tubuh dapat mempengaruhi dosis dan toksisitas pengobatan trastuzumab deruxtecan (T-DXd) pada pasien kanker payudara metastatik (MBC). Pasien dengan area jaringan lemak yang lebih besar, kepadatan lemak yang lebih rendah, dan Indeks Massa Tubuh (BMI) yang lebih tinggi berisiko lebih besar untuk pengurangan dosis dan efek samping terkait pengobatan. Temuan ini diterbitkan dalam jurnal npj Breast Cancer.
Penelitian ini merupakan yang pertama dari jenisnya dan melibatkan 48 wanita berusia rata-rata 62 tahun, yang menerima pengobatan T-DXd di Tel Aviv Medical Center, Israel, antara Januari 2020 hingga Maret 2024. Sebagian besar dari mereka (62%) termasuk dalam kategori kelebihan berat badan atau obesitas, 73% di antaranya mengalami sarkopenia.
Para peneliti menggunakan computed tomography untuk mengevaluasi otot rangka serta jaringan lemak viseral (VAT) dan subkutan (SAT) sebelum pengobatan dimulai. Hasilnya menunjukkan bahwa tingkat respon objektif lebih rendah pada pasien dengan area SAT tinggi. Selain itu, pasien dengan area SAT dan VAT yang lebih besar berisiko lebih tinggi untuk pengurangan dosis dibandingkan dengan yang memiliki area rendah. Ditemukan juga bahwa kepadatan VAT yang rendah dan menengah terkait dengan kemungkinan pengurangan dosis yang lebih besar.
Sebanyak setengah dari partisipan penelitian mengalami pengurangan dosis atau penundaan. Dari 24 pasien yang mengalami hal ini, 16 menerima penyesuaian dosis tunggal akibat efek samping. Sekitar 20% pasien harus dirawat di rumah sakit karena toksisitas terkait pengobatan, dengan efek samping paling umum berupa anemia grade 2 atau lebih, diikuti oleh neutropenia dan mual. Tujuh pasien dihentikan T-DXd mereka akibat efek samping yang serius.
Dikatakan bahwa pasien dengan area VAT lebih besar memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami diare gastrointestinal yang parah. Para peneliti menyatakan bahwa temuan ini dapat membantu profesional kesehatan dalam pendekatan pengobatan yang lebih personal bagi pasien.
Dengan mengintegrasikan penilaian komposisi tubuh ke dalam praktik klinis, penyedia layanan kesehatan bisa menjalin rencana perawatan yang lebih tepat untuk pasien, sehingga dapat meningkatkan efektivitas pengobatan dan mengurangi efek buruk.
Studi ini menunjukkan bahwa komposisi tubuh berhubungan dengan dosis dan toksisitas T-DXd pada pasien kanker payudara metastatik. Area lemak yang lebih besar dan BMI tinggi meningkatkan risiko pengurangan dosis serta efek samping. Penemuan ini dapat membantu dalam penyesuaian pengobatan yang lebih personal, menunjang efektivitas pengobatan dan meminimalkan efek merugikan.
Sumber Asli: www.docwirenews.com