Dr. Jorge A. Garcia membahas keamanan penggunaan Lu 177 vipivotide tetraxetan lebih awal pada pasien mCRPC positif PSMA. FDA memperluas indikasi pada Maret 2024 setelah trial PSMAfore menunjukkan manfaat rPFS. Efek samping seperti kelelahan dan anemia dilaporkan rendah, menjanjikan bagi pengobatan lebih awal.
Dr. Jorge A. Garcia, seorang ahli onkologi di University Hospitals Seidman Cancer Center, membahas mengenai keamanan penggunaan Lu 177 vipivotide tetraxetan lebih awal dalam pengobatan kanker prostat. Menurut Garcia, penggunaan agen-agen ini di tahap lebih awal pada pasien yang belum banyak menjalani perawatan menunjukkan profil efek samping yang sedikit berbeda dibandingkan pasien yang telah menjalani kemoterapi sebelumnya.
Pada 22 Maret 2024, FDA memperluas indikasi penggunaan lutetium Lu 177 vipivotide tetraxetan untuk pasien dewasa dengan mCRPC positif PSMA yang telah mendapatkan pengobatan dengan inhibitor jalur reseptor androgen (ARPI) dan dianggap layak untuk menunda kemoterapi berbasis taksan. Keputusan ini didasarkan pada temuan dari uji klinis fase 3 PSMAfore yang memberikan bukti positif untuk ketahanan hidup bebas progresi radiografik (rPFS).
Garcia menyatakan bahwa profil keselamatan dari lutetium dalam setting awal, di mana pasien tidak menerima kemoterapi, menunjukkan hasil yang baik. Efek samping umum yang dilaporkan adalah kelelahan dan anemia yang muncul pada 20% hingga 25% pasien. Ia menambahkan bahwa efek samping grade 3 atau lebih tinggi jarang terjadi dan hanya sekitar 5% pasien mengalami kelelahan atau anemia pada level yang lebih parah.
Dalam trial PSMAfore, diketahui bahwa efek samping grade 3 atau lebih tinggi muncul pada 36% pasien yang menerima lutetium, dibandingkan dengan 48% pada kelompok ARPI alternatif. Laporan menunjukkan adanya efek samping grade 5 sebesar 2% pada kedua kelompok, tanpa adanya efek samping berat yang diatributkan pada terapi radioligand.
Meskipun pasien yang mendapatkan pengobatan lebih awal memiliki cadangan sumsum tulang yang lebih baik, Garcia mengingatkan pentingnya pemantauan hematologis rutin karena sifat terapi radioligand yang menargetkan sumsum tulang. Efek samping lain yang diamati termasuk xerostomia akibat penyerapan agen di kelenjar air liur, tapi ini tidak sering menjadi kendala dosis.
Penggunaan lutetium Lu 177 vipivotide tetraxetan lebih awal pada pasien dengan mCRPC menunjukkan hasil yang menjanjikan dari segi keselamatan dan efektivitas. Data dari trial menunjukkan profil efek samping yang dapat diterima dan minimal dalam hal penghentian terapi akibat efek samping. Hal ini mencerminkan potensi pengobatan bagi mereka yang belum banyak menjalani perawatan sebelumnya.
Sumber Asli: www.onclive.com