Fakta dan Misinformasi Setelah Diagnosis Kanker Biden

Joe Biden didiagnosis dengan kanker prostat agresif, memunculkan reaksi publik beragam. Namun, banyak desas-desus dan kesalahpahaman muncul, seperti klaim tak berdasar mengenai stadium kanker dan penutupan diagnosis. DW Fact-check mengklarifikasi banyak kesalahan faktual yang beredar di media sosial.

Biden mengumumkan diagnosis kanker prostatnya, membuat banyak orang terkejut, termasuk pendukung dan oposisi. Usia 82 tahun dan diagnosis “agresif” ini menjadi pembicaraan publik yang hangat, tetapi hal ini memunculkan desas-desus dari pengikut Trump dan banyak informasi tidak akurat di media sosial. DW melakukan pemeriksaan fakta untuk memahami klaim yang beredar seputar masalah ini.

Salah satu klaim membuat heboh di media sosial adalah pernyataan Donald Trump Jr. di X yang mempertanyakan, “Bagaimana Dr. Jill Biden bisa melewatkan kanker metastatik stadium lima?” Postingan ini ternyata sudah menjangkau 5,4 juta pengguna dan mendapatkan 37 ribu tanda suka pada saat itu. Namun, klaim ini jelas keliru.

DW memaparkan bahwa kanker prostat tidak memiliki klasifikasi “stadium lima” menurut sistem TNM yang digunakan secara internasional. Kanker kelas I berarti lebih sedikit perkembangan, sedangkan kelas IV menunjukkan kanker telah menyebar jauh dan membutuhkan perawatan intensif. Jadi, diagnosis Biden yang sebenarnya termasuk dalam skor Gleason 9 menandakan kanker yang sangat agresif. Ada juga kesalahpahaman bahwa Jill Biden seorang dokter medis, padahal dia adalah dokter pendidikan, bukan medis.

Dalam tonasi yang kurang jelas, klaim lain muncul dari Dr. Steven Quay yang juga viral dan memicu kebingungan. Dia menyatakan bahwa kanker prostat memungkinkan terdiagnosis lebih awal dan meragukan bahwa Biden tidak terdiagnosis selama menjabat sebagai presiden. Namun, ini belum terbukti dan menimbulkan kebingungan lebih lanjut.

Selama masa kepresidenan Biden, banyak pihak memperdebatkan kesehatan fisik dan kapasitas mentalnya. Sebelum keberangkatan dari pencalonan, dia sempat mendapatkan perawatan untuk kanker kulit yang biasa, dan pemeriksaan kesehatan di bulan Februari tidak mengindikasikan kanker prostat saat itu.

Terkait dengan pernyataan bawa Biden sebelumnya mengalami kanker, ada video dari 2022 di mana dia berbicara tentang kanker. Meski banyak yang merasa klaim ini adalah pengakuan baru, White House menyatakan itu merujuk pada kanker kulit yang lama.

Di tengah spekulasi dan desas-desus seputar kesehatan Joe Biden setelah diagnosis kankernya, klaim banyak dari pengikut Trump ternyata adalah informasi yang tidak akurat dan membingungkan. Pemeriksaan fakta menunjukkan bahwa Biden tidak memiliki kanker stadium lima, dan kesehatan serta perawatan medisnya telah diumumkan dengan transparansi. Kontroversi ini menunjukkan kembali ketidakpastian publik terhadap informasi resmi mengenai kesehatan presiden.

Sumber Asli: www.dw.com

Clara Wang

Clara Wang is a distinguished writer and cultural commentator who specializes in societal issues affecting marginalized communities. After receiving her degree from Stanford University, Clara joined the editorial team at a prominent news outlet where she has been instrumental in launching campaigns that promote diversity and inclusion in journalism.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *