Joe Biden Didagnosis Kanker Prostat Agresif, Fenomena Umum di Kalangan Pria Tua

Joe Biden didiagnosis kanker prostat agresif dengan penyebaran ke tulang. Doktor mencatat, ini adalah kejadian umum yang bisa mengejutkan pria yang merasa sehat. Pemeriksaan PSA tidak direkomendasikan untuk pria usia di atas 70, yang mungkin berkontribusi pada diagnosis terlambat. Kanker prostat, jika terdeteksi awal, bisa sangat dapat diobati, tetapi tetap berbahaya.

Kantor mantan Presiden Joe Biden mengumumkan pada hari Minggu bahwa ia didiagnosis dengan kanker prostat agresif dan sedang mempertimbangkan opsi pengobatan dengan dokter. Biden, berusia 82 tahun, mengalami gejala urin yang meningkat dan dihadapkan dengan temuan nodul prostat minggu lalu. Pada hari Jumat, 16 Mei, diagnosis kanker prostatnya diumumkan, dan sel-sel kanker telah menyebar ke tulang.

Dr. Matthew Smith dari Massachusetts General Brigham Cancer Center menyebutkan, “It’s a very common scenario.” Banyak pria merasa sehat, namun diagnosa kanker prostat metastatik bisa datang sebagai kejutan. Pedoman saat ini tidak merekomendasikan pemeriksaan kanker prostat untuk pria berusia 70 tahun ke atas, yang mungkin menjelaskan mengapa Biden tidak melakukan pemeriksaan PSA secara rutin. Perwakilan Biden mengonfirmasi bahwa tes PSA terakhirnya dilakukan pada tahun 2014.

Kanker prostat, jika terdeteksi lebih awal, memiliki tingkat kelangsungan hidup yang tinggi. Namun, itu juga merupakan penyebab kematian akibat kanker kedua yang paling umum di kalangan pria. Sekitar satu dari delapan pria akan terdiagnosis kanker prostat selama hidup mereka, menurut American Cancer Society.

Prostat adalah bagian dari sistem reproduksi pria, menghasilkan cairan untuk semen. Kanker Biden telah menyebar ke tulang, menjadikannya lebih serius daripada kanker prostat yang terlokalisir. Smith mencatat, “It’s very treatable, but not curable,” dan pasien umumnya bisa hidup 4-5 tahun dengan kondisi ini.

Pengobatan kanker prostat bisa menggunakan obat yang menurunkan kadar hormon atau menghambat hormon sampai ke sel kanker. Dr. Smith menyatakan, “Most men in this situation would be treated with drugs and would not be advised to have either surgery or radiation therapy.”

Skor Gleason digunakan untuk menilai agresivitas kanker prostat dengan rentang skor dari 6 hingga 10. Skor 9 yang didapat Biden menunjukkan kanker yang sangat agresif.

Mengenai screening, tes darah PSA bisa menyebabkan pengobatan yang tidak perlu dan efek samping yang memengaruhi kualitas hidup. Pedoman merekomendasikan agar pria di atas 70 tidak melakukan tes PSA. Dari data analisis AP, 20% pria berusia 75 tahun ke atas terdiagnosis kanker prostat yang telah metastasis.

Dari 2017 sampai 2021, 90.551 pria terdiagnosis kanker prostat tahap akhir, dengan lebih dari 40% berusia 75 tahun atau lebih. Kanker prostat sudah menjadi masalah kesehatan serius, terutama di kalangan pria yang lebih tua.

Penyakit kanker prostat, khususnya pada Joe Biden, menunjukkan bagaimana diagnosis yang terlambat sering terjadi. Dengan banyak pria tidak melakukan pemeriksaan rutin, risiko terdiagnosis dalam stadium lanjut meningkat secara signifikan. Kanker prostat agresif, meski dapat diobati, tetap menjadi ancaman dengan potensi komplikasi serius.

Sumber Asli: www.dailyherald.com

Nina Sharma

Nina Sharma is a rising star in the world of journalism, celebrated for her engaging storytelling and deep dives into contemporary cultural phenomena. With a background in multimedia journalism, Nina has spent 7 years working across platforms, from podcasts to online articles. Her dynamic writing and ability to draw out rich human experiences have earned her features in several respected publications, captivating a diverse audience.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *