Mammografi kontras ditemukan lebih efektif dalam mendeteksi kanker payudara pada wanita dengan jaringan payudara padat dibandingkan dengan USG. Studi ini menunjukkan bahwa metode ini dapat menemukan tiga kali lebih banyak kanker invasif. M.R.I. juga lebih baik tetapi lebih mahal. Dr. Fiona J. Gilbert menyarankan agar mammografi kontras digunakan sebagai standar perawatan.
Sebuah studi besar baru-baru ini menunjukkan bahwa mammografi yang diperkaya dengan pewarna berbasis iodine lebih efektif dalam mendeteksi kanker payudara pada wanita dengan jaringan payudara padat. Wanita dengan jaringan payudara yang padat berisiko lebih tinggi terkena kanker payudara, dan sering kali mammogram biasa tidak mampu mendeteksi tumor-tumor kecil yang tersembunyi. Penelitian ini menemukan bahwa mammografi dengan kontras dapat menemukan tiga kali lipat jumlah kanker invasif dibandingkan dengan USG pada jaringan payudara yang padat.
Kelebihan dari mammografi kontras ini adalah kemampuannya untuk mendeteksi tumor kecil yang tidak terdeteksi oleh mammogram standar. Meskipun pencitraan M.R.I. memiliki tingkat deteksi yang lebih baik dibandingkan mammogram biasa, biaya pengoperasiannya jauh lebih tinggi. Scan dilakukan pada wanita dengan jaringan payudara padat yang sebelumnya sudah menjalani mammogram tanpa adanya hasil yang mencurigakan.
Dr. Fiona J. Gilbert, seorang profesor radiologi di Universitas Cambridge, yang merupakan penulis utama studi ini, menyatakan bahwa “Mammografi kontras perlu menjadi standar perawatan untuk wanita dengan payudara padat yang berisiko tinggi terkena kanker payudara.” Penelitian ini diterbitkan pada hari Rabu dalam jurnal The Lancet.
Pada mammogram, tumor biasanya muncul sebagai bercak putih, namun jaringan payudara yang padat juga terlihat putih, sehingga dapat menyembunyikan keberadaan tumor tersebut. Untuk itu, penemuan ini bisa menjadi langkah penting dalam dunia kesehatan dalam meningkatkan deteksi dini kanker payudara, terutama di kalangan wanita yang paling berisiko.
Roni Caryn Rabin, seorang reporter kesehatan di The Times, melaporkan bahwa isu ini menyentuh aspek kesehatan yang lebih luas, mencakup bagaimana keuangan dan ketimpangan sosial dapat memengaruhi skrining kanker. Potensi mammografi kontras untuk menjadi solusi dalam mendeteksi kanker payudara lebih baik memang layak menjadi perhatian.
Kondisi ini menyoroti perlunya inovasi dan perhatian lebih dalam penanganan wanita dengan risiko tinggi. Sudah saatnya langkah-langkah ini diimplementasikan dalam praktik klinis untuk meningkatkan tingkat keberhasilan deteksi kanker payudara.
Studi baru menunjukkan bahwa mammografi kontras lebih efektif dalam mendeteksi kanker pada wanita dengan jaringan payudara padat. Dengan kemampuan mendeteksi lebih banyak tumor kecil dan tingkat keberhasilan yang lebih tinggi dibandingkan USG, ini menjadi argumen kuat untuk mengubah standar perawatan. Dr. Fiona J. Gilbert menekankan pentingnya mamografi kontras sebagai pilihan utama bagi kelompok risik tinggi, menjadi solusi potensial dalam skrining kanker payudara.
Sumber Asli: www.nytimes.com