Obat Baru Menargetkan Gen Kebugaran Kanker untuk Memicu Kematian Tumor

Larkspur Biosciences mengembangkan obat kanker baru yang menargetkan gen kebugaran untuk memicu kematian sel tumor. Dua fokus utama, PIP4K2C dan Pin1, menunjukkan hasil menjanjikan dalam uji pra-klinis, dengan potensi signifikan untuk pasien kanker kolorektal.

Obat baru dirancang untuk menyerang gen kebugaran kanker, dengan tujuan memicu kematian sel tumor. Gen ini tidak menyebabkan kanker, tapi membantu sel kanker bertahan dari kematian. Gen-gen ini, saat dimatikan, dapat membuat sel kanker lebih rentan terhadap proses apoptosis, mengurangi invasi, dan meningkatkan sensitivitas terhadap sistem kekebalan tubuh. Catherine Sabatos-Peyton, CEO Larkspur Biosciences, mengungkapkan bahwa timnya menemukan bahwa dengan menghilangkan target-target ini, sel kanker menjadi lebih lemah dan lebih mudah untuk dihancurkan.

Di AACR 2025, Larkspur Biosciences melaporkan perkembangan pra-klinis terkait dua degrader kecil yang menyasar enzim kebugaran kanker, PIP4K2C dan Pin1. Fokus awal mereka adalah kanker kolorektal, dengan harapan menghancurkan tumor melalui penanganan respon sel kanker terhadap stres. Sabatos-Peyton menjelaskan bahwa dua target ini memiliki validasi genetik yang signifikan dan sebelumnya sulit untuk diobati. Proses penghilangan gen tersebut—melalui degradasi—ternyata lebih efektif dibandingkan dengan penghambatan.

Larkspur mengembangkan senyawa hetero-bifungsi, sering dikenal dengan nama PROTACs, untuk menghancurkan gen-area kanker. Lark-A, salah satu obat terdepan mereka, menargetkan PIP4K2C dan menunjukkan potensi besar dalam percobaan pra-klinis. Obat ini dirancang sebagai pil oral harian dan menunjukkan spesifitas serta efisiensi luar biasa. Sabatos-Peyton menyebut bahwa Lark-A dapat meningkatkan apoptosis sel kanker ketika mereka dalam kondisi stres.

Tim peneliti menemukan bahwa PIP4K2C juga berperan dalam jalur transportasi vesikula selular. Ketika diperlakukan dengan Lark-A, sel kanker menunjukkan peningkatan pada ligan NK, yang berfungsi sebagai sinyal bagi sel pembunuh alami. Tidak hanya itu, mekanisme tambahan menunjukkan bahwa sel dendritik dapat meningkatkan pengambilan sel tumor yang mati, memicu respon imun lebih lanjut. Kombinasi dari berbagai mekanisme ini, katanya, adalah yang menjadikan Lark-A sangat efektif.

Larkspur pertama kali merasakan potensi ini pada kanker kolorektal dengan microsatellite stable (MSS) yang memiliki banyak kebutuhan medis yang belum terpenuhi. Banyak pasien dengan CRC tidak merespon terapi imun. Penelitian awal menunjukkan bahwa penghapusan PIP4K2C sangat signifikan untuk MSS CRC.

Melalui pendekatan bioinformatika dan machine learning yang melahirkan platform LarkX, Larkspur berupaya mengeksplorasi lebih jauh jalan lain dalam kebugaran kanker, memperkuat target yang akan dieksplorasi lebih lanjut di klinik. Saat ini, mereka berencana untuk memulai studi percobaan manusia di akhir tahun ini, sebuah langkah besar menuju status klinik. Obat untuk Pin1 juga dijadwalkan untuk pengembangan tahun ini, dan ini dianggap sebagai peluang bagus bagi perusahaan.

Di sisi lain, Sabatos-Peyton, yang merupakan peneliti imunologi, sangat bersemangat tentang perkembangan ini. Ia merasa timnya selalu bersemangat membagikan penemuan terbaru, yang memberikan motivasi baginya dalam mengembangkan program-program translasi. Berbagai data pra-klinis yang menarik juga telah dicetak dan ditampilkan di kantor untuk dijadikan penyemangat.

Saat ini, semua perhatian Larkspur teralihkan untuk membawa kandidat pertama mereka ke uji klinis dan mempersiapkan kandidat kedua untuk studi yang lebih lanjut.

Larkspur Biosciences berfokus pada pengembangan obat kanker baru dengan menargetkan gen kebugaran kanker melalui degrader kecil. Berhasil menunjukkan potensi dalam uji pra-klinis, tim berharap untuk memulai uji coba manusia segera. Inovasi ini penting untuk pasien dengan kanker kolorektal, yang kekurangan opsi pengobatan yang efektif.

Sumber Asli: www.drugdiscoverynews.com

Lila Morrison

Lila Morrison is a seasoned journalist with over a decade of experience in investigative reporting. She graduated from Columbia University with a degree in Journalism and has worked for prominent news outlets such as The Tribune and Global News Network. Lila has a knack for uncovering the truth behind complex stories and has received several awards for her contributions to public discourse.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *