Uzbekistan telah meluncurkan program baru untuk memerangi kanker serviks dan payudara. Menyusul keberhasilan vaksinasi HPV, fokus kini beralih ke deteksi dini dan memperluas skrining untuk perempuan. Kisah Diana Bankman menonjolkan pentingnya deteksi dini. Walau ada tantangan, pemerintah berupaya meraih tujuan ambisius menjelang 2030.
Uzbekistan telah meluncurkan program ambisius pada Januari 2025 untuk memerangi kanker serviks dan payudara, melanjutkan kampanye vaksinasi HPV yang sukses. Inisiatif ini menandai era pembiayaan mandiri negara setelah gavi mendukung peluncuran awal vaksin HPV dari 2019 hingga 2021. Ini merupakan langkah besar dalam strategi kesehatan publik di Asia Tengah.
Diana Bankman, seorang ibu berusia 31 tahun dari Tashkent, berbagi kisahnya tentang pentingnya deteksi dini. Setelah didiagnosis menderita kanker payudara stadium II dan menjalani mastektomi ganda, ia berjuang menghadapi komplikasi yang sangat berat. Diana menekankan bahwa skrining yang tepat waktu sangat menyelamatkan hidupnya dan berharap agar tes imunohistokimia (IHC) dimasukkan dalam program nasional.
Kanker serviks menyumbang kematian kedua tertinggi bagi perempuan di Uzbekistan dengan sekitar 1.103 wanita meninggal setiap tahun. Kanker serviks sebagian besar disebabkan oleh infeksi HPV dan penelitian menunjukkan bahwa vaksinasi luas dapat menurunkan angka kejadian cancer ini hingga 90%.
Peluncuran vaksin HPV pada tahun 2019 merupakan langkah penting di Uzbekistan, mendukung program vaksinasi berbasis sekolah untuk anak perempuan usia 9 hingga 14 tahun. Dengan kerjasama Gavi, WHO, dan UNICEF, sekitar 591.478 gadis telah divaksin dengan tingkat cakupan 98,6%, menunjukkan keberhasilan yang luar biasa.
Dengan mengejar keberhasilan ini, Uzbekistan kini memperkuat usaha perlawanan terhadap kanker payudara dan serviks, termasuk memperluas vaksinasi HPV untuk anak laki-laki dalam kelompok usia yang sama. Aziza Umarova, dari Unit Pengiriman di Badan Reformasi Strategis, mengungkapkan bahwa mereka berencana untuk memperkenalkan skrining nasional sambil mengikuti strategi “Uzbekistan-2030”.
“Program ini akan mengundang perempuan dalam kelompok usia tertentu untuk skrining kanker dan tertata rapi dalam perawatan berkelanjutan,” jelas Umarova. Skrining kanker serviks dijadwalkan pada usia 30, 40, dan 50 tahun, sementara mamografi untuk kanker payudara mulai usia 45 tahun.
Namun, juga ada tantangan yang harus dihadapi, seperti pendanaan yang tidak memadai dan kurangnya prosedur yang jelas dan pelatihan bagi tenaga medis. Rano Kayumova, dokter spesialis di Tashkent, menyebut inisiatif baru ini “matahari di langit gelap” dan harapannya agar bisa membantu memerangi kanker.
Di samping keberhasilan yang telah dicapai, faktanya masih ada tantangan besar. Misalnya, kampanye anti-vaksin yang menyebarkan informasi tidak akurat menyebabkan ketidakpercayaan di kalangan masyarakat tertentu. Upaya kementerian kesehatan untuk meningkatkan informasi benar kepada masyarakat berlanjut, termasuk penggerakan pemuka agama untuk melawan disinformasi.
Dari sisi akses, kesenjangan antara perkotaan dan pedesaan di bidang layanan kesehatan masih ada. Dengan rencana membangun unit skrining mobile dan meningkatkan infrastruktur kesehatan rural, pemerintah bekerja untuk mencapai tingkat akses yang lebih baik.
Di seluruh dunia, kanker payudara masih menjadi pembunuh utama, dengan 2.246 wanita meninggal akibatnya tahun lalu di Uzbekistan. Bankman berharap kerusakan yang dialami tidak terulang untuk perempuan lain dan bahwa akses yang lebih baik ke layanan kesehatan bisa diwujudkan. Kebijakan ini harus terus didorong untuk menyelamatkan hidup lebih banyak wanita dengan kanker.
Uzbekistan menunjukkan langkah progresif dalam menangani kanker serviks dan payudara. Dengan vaksinasi HPV, program skrining yang ambisius, dan dorongan komunitas, negara ini berusaha menyediakan akses kesehatan yang lebih baik bagi perempuan. Namun, untuk mencapai kesuksesan, tantangan dalam pendanaan dan menyebar informasi yang akurat perlu diatasi. Keseluruhan upaya ini bisa menjadi model bagi negara lain di kawasan ini.
Sumber Asli: www.medangel.org