Kanker paru-paru adalah penyebab kematian terbesar di AS. Hanya 30% kasus yang didiagnosis lebih awal. Skrining dengan CT scan dosis rendah sangat dianjurkan untuk pasien berisiko tinggi. Dr. Omar Atiq membahas pentingnya menghentikan kebiasaan merokok dan komunikasi terbuka dengan dokter. Tindakan pencegahan dapat mencegah kematian akibat kanker paru-paru.
Kanker paru-paru menjadi salah satu penyebab kematian terbesar di AS dengan angka mencapai 160.000 kematian setiap tahunnya. Menariknya, hanya sekitar 30% kasus kanker paru-paru yang didiagnosis pada tahap awal, dan kebanyakan pasien sudah berada dalam kondisi yang jauh lebih sulit untuk diobati pada tahap selanjutnya. Dengan fakta bahwa sekitar 20% kematian akibat kanker paru-paru dapat dicegah, recommended screening berbasis bukti untuk pasien berisiko tinggi adalah harapan terbaik untuk mendeteksi penyakit ini lebih awal dan memberikan kesempatan terbaik untuk pengobatan yang efektif.
Asosiasi Medis Amerika (AMA) merekomendasikan bahwa skrining kanker paru-paru menggunakan CT scan dosis rendah harus menjadi bagian dari perawatan standar, dengan harapan bahwa asuransi termasuk Medicare dan Medicaid menyediakannya sebagai manfaat tertutup. Kebijakan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran publik tentang pentingnya skrining kanker paru-paru di kalangan kelompok berisiko tinggi.
Dalam series What Doctors Wish Patients Knew™, Dr. Omar Atiq, seorang onkologis dari Little Rock, Arkansas, menjelaskan beberapa hal penting yang harus diketahui oleh pasien tentang skrining dan pencegahan kanker paru-paru. Ia menekankan bahwa merokok adalah faktor risiko utama yang dapat dicegah. “Faktor yang menyebabkan kematian kanker paling banyak adalah merokok, termasuk merokok rokok, pipa, dan cerutu, dan di negara kita, mayoritas adalah rokok.”
Ada faktor risiko lain seperti paparan logam berat dan pencemaran lingkungan yang berkontribusi, namun tidak sejelas faktor merokok dalam panduan skrining. Dr. Atiq juga mengungkap bahwa dampak dari vaping atau penggunaan ganja terhadap risiko kanker paru-paru belum sepenuhnya jelas, meski ada dugaan bahwa mereka bisa berkontribusi.
Bagi mereka yang memenuhi syarat, skrining tahunan diperlukan. Dr. Atiq menjelaskan, “Rekomendasi terbaru menyebutkan bahwa setiap orang berusia antara 50 hingga 80 tahun dengan riwayat merokok 20 bungkus-tahun harus menjalani CT scan dosis rendah setiap tahun.”
Penting untuk menjaga skrining CT dilakukan dengan peralatan dan prosedur yang tepat. Dr. Atiq mengatakan, “Skrining menggunakan low-dose CT harus dilakukan dengan tim medis yang berpengalaman.” Follow-up adalah bagian penting dari proses ini karena jika ada kelainan yang ditemukan, penanganannya harus tepat.
Ada risiko tertentu dalam skrining kanker paru-paru. Dr. Atiq mengingatkan, “Salah satu risiko adalah jika kelainan ditemukan, pengujian lanjutan mungkin diperlukan, yang bisa berujung pada komplikasi. Hal ini bisa berarti kita mengobati sesuatu yang sebenarnya tidak harus diobati.” Namun, jika dilakukan dengan benar, skrining bisa mencegah kematian akibat kanker.
Dr. Atiq juga menekankan pentingnya menghentikan kebiasaan merokok. “Faktor pencegah paling utama dalam kematian akibat kanker adalah merokok, jadi jika Anda merokok, segeralah berhenti. Bicarakan dengan dokter Anda tentang cara untuk berhenti merokok.”
Selain merokok, paparan terhadap asbes dan polusi juga perlu diwaspadai. “Meskipun paparan asbes kini jarang, tetap saja bisa menyebabkan kanker paru-paru. Kita juga harus menjaga lingkungan dan perlindungan untuk meminimalisir paparan logam berat.”
Dr. Atiq menyarankan untuk memiliki komunikasi yang jujur dengan dokter. “Jika Anda berusia 50 tahun ke atas dan seorang perokok, bicaralah dengan dokter Anda. Saling percaya sangat penting antara dokter dan pasien. Tanpa kejujuran, hubungan ini bisa terganggu dan tidak bermanfaat untuk kedua belah pihak.”
Terakhir, Dr. Atiq menekankan bahwa pencegahan kanker termasuk mengurangi paparan terhadap karsinogen dan melakukan skrining yang tepat sangatlah penting. “Kami ingin publik dan pasien dapat menjalani hidup yang lebih lama dan lebih baik,” tutupnya, menyoroti peran AMA dalam meningkatkan kesadaran dan upaya pencegahan.
Skrining kanker paru-paru adalah langkah penting dalam mendeteksi penyakit ini lebih awal, terutama untuk individu berisiko tinggi. Merokok adalah faktor risiko yang paling signifikan dan tindakan pencegahan, termasuk menghentikan kebiasaan merokok serta menjaga lingkungan tetap bersih dapat membantu. Komunikasi yang baik dengan dokter dan pemahaman mengenai prosedur skrining sangat dianjurkan agar pasien bisa mendapatkan perawatan yang optimal. Mari kita semua lebih waspada terhadap kesehatan paru-paru kita dan berkonsultasi dengan ahli medis untuk menjalani hidup yang lebih sehat.
Sumber Asli: www.ama-assn.org