Roti Putih Kemasan Dapat Tingkatkan Risiko Kanker Usus Besar

Studi menemukan bahwa konsumsi roti putih kemasan dapat meningkatkan risiko kematian akibat kanker usus besar. Makanan berisiko inflamasi tinggi seperti daging olahan dan minuman manis memperburuk risiko, sementara sayuran kuning gelap dan kopi menawarkan perlindungan. Dalam 30 tahun terakhir, diagnosis dini kanker usus meningkat 80 persen, terutama di kalangan usia muda.

Sebuah studi baru menunjukkan bahwa mengonsumsi roti putih kemasan secara teratur dapat meningkatkan risiko kematian akibat kanker usus besar lebih dari sepertiga. Penelitian dari Amerika Serikat juga menemukan bahwa konsumsi daging olahan seperti ham, bacon, dan minuman manis menawarkan risiko kematian serupa yang meningkat dari kanker. Namun, mengonsumsi banyak sayuran ‘kuning gelap’ seperti ubi jalar dan wortel serta minum kopi bisa memberi perlindungan.

Dalam tiga dekade terakhir, diagnosis dini kanker usus besar meningkat 80 persen secara global. Peneliti berspekulasi tentang sejumlah faktor penyebab, termasuk polusi yang meningkat, obesitas, hingga partikel plastik tak terlihat dalam air minum. Penemuan terbaru ini mengungkapkan bahwa diet “berisiko inflamasi tinggi” mungkin jadi pemicu yang sering diabaikan. Makanan tergolong dalam kategori ini meliputi daging olahan, minuman manis, karbohidrat halus, dan daging organ.

Secara keseluruhan, pola makan yang sehat dan seimbang tampaknya menjadi faktor penting dalam risiko kanker usus besar. Diet inflamasi tinggi meningkatkan risiko kematian, sedangkan makanan anti-inflamasi, termasuk sayuran dan kopi, memberikan perlindungan. Temuan ini perlu ditindaklanjuti dengan penelitian lebih lanjut untuk aplikasi klinis dalam pencegahan kanker.

Sumber Asli: www.gazetaexpress.com

Clara Wang

Clara Wang is a distinguished writer and cultural commentator who specializes in societal issues affecting marginalized communities. After receiving her degree from Stanford University, Clara joined the editorial team at a prominent news outlet where she has been instrumental in launching campaigns that promote diversity and inclusion in journalism.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *