Dosis Kemoterapi Dua Mingguan Kurangi Toksisitas pada Pasien Kanker Kolorektal

Dosis kemoterapi dua mingguan TAS-102 menunjukkan efektivitas yang sama dan mengurangi toksisitas. Penelitian ini melibatkan 61 pasien kanker kolorektal metastatik dan menunjukkan bahwa pasien tidak memerlukan G-CSF atau mengalami demam neutropenia. Penemuan ini bisa bermanfaat untuk pasien lebih tua dan perlu konfirmasi lebih lanjut.

Sebuah penelitian terbaru di The Oncologist mengungkapkan bahwa dosis kemoterapi dua mingguan untuk pasien kanker kolorektal metastatik, menggunakan trifluridine-tipiracil (TAS-102), menunjukkan efektivitas yang sama tanpa meningkatkan toksisitas. Penelitian ini juga melibatkan dokter dari Fox Chase Cancer Center, menambah bobot pada temuan tersebut. TAS-102, yang dikenal juga dengan nama merek Lonsurf, adalah obat kemoterapi bagi pasien yang kanker mereka sudah resisten terhadap terapi lini pertama dan kedua, serta tidak bisa dioperasi.

Jadwal pengobatan yang standar mencakup dosis dua kali sehari pada hari 1 hingga 5, dan lagi pada hari 8 hingga 12 dalam siklus kemoterapi 28 hari. Namun, jadwal ini seringkali menyebabkan penekanan sumsum tulang yang signifikan. “Banyak pasien yang harus mengalami pengurangan dosis atau penundaan pengobatan untuk pemulihan. Dalam beberapa kasus, mereka menggunakan obat G-CSF untuk meningkatkan sel darah putih, yang dapat menimbulkan efek samping,” jelas Dr. Christopher G. Cann, penulis utama studi dan Asisten Profesor di Departemen Hematologi/Onkologi Fox Chase.

Studi retrospektif ini menjadi yang pertama di Amerika Serikat, melibatkan 61 pasien yang menjalani dosis biweekly TAS-102. Pengobatan dalam jadwal baru ini berlangsung pada hari 1 hingga 5, kemudian dilanjutkan di hari 15 hingga 19 dalam siklus 28 hari. Penelitian menunjukkan bahwa dosis alternatif ini tidak hanya efektif, tetapi juga mengurangi penekanan sumsum tulang terkait pengobatan, serta menghindari dosis yang tertunda dibandingkan dengan pasien yang mengikuti dosis standar.

Keunggulan lain dari jadwal biweekly ini adalah tidak adanya kebutuhan bagi pasien untuk menggunakan G-CSF, serta tidak ada yang mengembangkan demam neutropenia yang bisa berbahaya. “Temuan ini menawarkan cara alternatif dalam memberikan kemoterapi yang tetap efektif, tetapi dengan toksisitas yang berkurang,” tambah Cann. Ia juga menyebut bahwa jadwal ini bisa sangat bermanfaat untuk pasien yang lebih tua atau mereka yang mengalami toksisitas terkait kemoterapi.

Meskipun hasilnya menjanjikan, Cann mengingatkan perlunya data multicenter prospektif tambahan untuk memastikan temuan ini dan memperluas penggunaan jadwal dosis biweekly TAS-102 di masa depan. Penelitian ini menunjukkan potensi yang signifikan dalam perawatan kanker kolorektal metastatik, tetapi seperti halnya banyak penelitian, masih ada langkah-langkah yang perlu diambil untuk validasi lebih lanjut.

Penelitian ini menunjukkan dosis biweekly TAS-102 dapat menyebabkan efektivitas serupa dalam pengobatan kanker kolorektal metastatik sambil mengurangi toksisitas. Hal ini berpotensi bermanfaat bagi pasien berisiko tinggi, termasuk mereka yang lebih tua atau dengan riwayat toksisitas kemoterapi. Namun, perlu penelitian lebih lanjut untuk menunjukkan validitas temuan ini.

Sumber Asli: www.news-medical.net

Lila Morrison

Lila Morrison is a seasoned journalist with over a decade of experience in investigative reporting. She graduated from Columbia University with a degree in Journalism and has worked for prominent news outlets such as The Tribune and Global News Network. Lila has a knack for uncovering the truth behind complex stories and has received several awards for her contributions to public discourse.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *