Wilmot Cancer Institute melayani tiga juta orang di New York bagian atas, yang memiliki tingkat kanker tertinggi kedua di AS. Penyebab utama termasuk populasi menua, penggunaan tembakau, dan tantangan akses kesehatan. Konseling genetik tersedia, namun faktor gaya hidup lebih berpengaruh dibanding genetik dalam risiko kanker.
Di New York bagian atas, terdapat masalah serius berkaitan dengan angka kanker. Wilmot Cancer Institute melayani tiga juta orang di 27 kabupaten, dan angka kejadian kanker di wilayah ini sangat tinggi. Bahkan, jika 27 kabupaten tersebut dianggap sebagai satu negara bagian, maka ini menjadi negara dengan angka kanker tertinggi kedua di AS, hanya kalah dari Kentucky.
Meskipun angka kanker sangat tinggi, hal ini tidak berarti tinggal di kawasan ini secara otomatis meningkatkan resiko kanker. Sebaliknya, alasan di balik tingginya angka ini mencakup populasi yang menua, penggunaan tembakau yang lebih tinggi, serta gaya hidup yang kurang aktif dibandingkan rata-rata negara bagian dan nasional. Selain itu, tantangan dalam mengakses perawatan kesehatan di daerah rural dan urban juga menjadi faktor penting.
Wilmot Cancer Institute merupakan satu-satunya pusat di wilayah tersebut yang memiliki kapasitas untuk meneliti dan mencoba membalikkan tren yang mengkhawatirkan ini. Dengan dukungan dari National Cancer Institute, Wilmot memiliki kantor Outreach dan Engagement Komunitas yang bertugas untuk melacak statistik terkait kanker, bekerja sama dengan komunitas, dan memastikan kebutuhan mereka diperhatikan oleh peneliti.
Salah satu pertanyaan penting adalah apa yang bisa dilakukan individu untuk mengurangi risiko kanker. Sementara faktor genetik hanya memberikan prediksi sekitar 10 persen dari semua jenis kanker, bagi mereka yang memiliki anggota keluarga dekat dengan riwayat kanker, konseling genetik dapat menjadi langkah yang bijak. Wilmot menyediakan layanan konseling genetik, dan Anda bisa menghubungi (585) 486-0600 untuk informasi lebih lanjut.
Namun, yang perlu dicatat adalah bahwa merokok dan obesitas lebih berpengaruh dalam memperkirakan risiko kanker dibandingkan faktor genetik. Oleh karena itu, para ahli menggambarkan strategi terbaik adalah dengan fokus pada faktor risiko yang dapat dikendalikan yang berkaitan dengan gaya hidup dan perilaku sehari-hari.
Secara keseluruhan, tingginya angka kanker di New York bagian atas disebabkan oleh beberapa faktor seperti populasi yang menua, gaya hidup kurang aktif, penggunaan tembakau, dan kesulitan akses kesehatan. Meskipun faktor genetik ada, banyak risiko dapat dikelola melalui perubahan gaya hidup. Wilmot Cancer Institute berperan penting dalam penelitian dan membantu komunitas.
Sumber Asli: wellsvilleregionalnews.blogspot.com