Bulan Kesehatan Pria 2025: Fokus pada Kanker Prostat dan Kesehatan Seumur Hidup

Bulan Kesehatan Pria 2025 menekankan pentingnya perawatan pencegahan dan kesadaran kesehatan pada pria, khususnya kanker prostat setelah diagnosis mantan Presiden Biden. Di AS, hanya 60% pria melakukan pemeriksaan tahunan. Skrining dan gaya hidup sehat sangat disarankan untuk menurunkan risiko penyakit.

Bulan Kesehatan Pria 2025 mendorong pria untuk mengadopsi perawatan pencegahan dan kebiasaan gaya hidup sehat demi hasil kesehatan yang lebih baik. Menyusul diagnosis kanker prostat mantan Presiden Joe Biden, fokus meningkat pada kesadaran kanker prostat. Bulan Kesehatan Pria diperingati setiap Juni di AS untuk mengedukasi laki-laki dan keluarganya mengenai pentingnya perawatan pencegahan dan pilihan gaya hidup sehat.

Inisiatif ini berawal dari pekan kesehatan pria nasional, yang ditandatangani menjadi undang-undang oleh Presiden Bill Clinton pada 31 Mei 1994. Setiap tahun, perayaan dilakukan dengan semangat menjelang Hari Ayah, lalu berkembang menjadi Bulan Kesehatan Pria. Meskipun seringkali disamakan dengan Movember, yang merupakan kampanye internasional setiap November, Bulan Kesehatan Pria lebih umum dan mendorong pria mempertimbangkan semua aspek kesehatan mereka.

Sayangnya, hanya sekitar 60% pria yang melakukan pemeriksaan kesehatan rutin setiap tahun dan 40% hanya menemui dokter saat ada masalah serius. Angka kematian akibat 8 dari 10 penyebab utama kematian, misalnya penyakit jantung, kanker, dan diabetes, lebih tinggi di kalangan pria, yang juga 41% lebih mungkin meninggal prematur dibandingkan wanita. Inisiatif ini menjadi semakin relevan menyusul diagnosis Biden, yang menarik perhatian lebih luas pada kanker prostat.

Pada 18 Mei, Associated Press melaporkan bahwa tumor prostat Biden terdeteksi selama pemeriksaan karena gejala saluran kemih. Kanker tersebut telah menyebar ke tulang dan dinyatakan memiliki skor Gleason 9, menandakan bentuk yang sangat agresif. “Kanker ini tampaknya sensitif terhadap hormon, sehingga pengelolaannya tetap memungkinkan,” jelas kantor Biden. Keluarga Biden kini mempertimbangkan pilihan pengobatan bersama dokter.

Sebuah laporan dari American Society for Clinical Oncology menyebutkan bahwa ada pendekatan pengobatan baru untuk kanker prostat metastatik. Terapi kombinasi seperti terapi depriving androgen dengan terapi pengguna reseptor androgen sangat menjanjikan. Pilihan pengobatan lainnya juga mencakup kemoterapi atau radioterapi. Selain itu, data baru yang dipresentasikan pada ASCO Annual Meeting 2025 menunjukkan bahwa kanker prostat menyebabkan 925.141 kematian antara 1999 hingga 2020, meskipun angka kematian menunjukkan penurunan yang menggembirakan selama periode itu.

Meskipun terapi baru dan penurunan biaya kematian, American Cancer Society mencatat bahwa kanker prostat tetap menjadi penyebab kanker kedua yang paling umum pada pria. Namun, jika terdeteksi lebih awal, tingkat kelangsungan hidup lima tahun mencapai 99%. Mereka merekomendasikan pria mulai membicarakan skrining kanker prostat pada usia 50 tahun bagi yang berisiko rata-rata, idenya juga mencakup usia lebih muda bagi mereka yang memiliki riwayat keluarga.

Skrining biasanya melibatkan tes darah antigen spesifik prostat (PSA) yang mengukur kebangkitan kanker. Selama pemeriksaan, dokter juga dapat melakukan pemeriksaan rektal digital untuk menemukan area yang mungkin kanker. Di luar kanker prostat, Bulan Kesehatan Pria mengingatkan semua pria untuk mengutamakan kesehatan mereka, mulai dari pemeriksaan tahunan, diet sehat, dan tetap aktif.

Bulan Kesehatan Pria 2025 mengajak semua pria untuk peduli pada kesehatan mereka. Dengan fokus baru pada kanker prostat, khususnya setelah diagnosis mantan Presiden Biden, inisiatif ini mendorong kesadaran mengenai pentingnya pemeriksaan kesehatan rutin dan deteksi dini. Menjaga kesehatan secara keseluruhan juga menjadi pesan utama, mendorong pria untuk memprioritaskan gaya hidup sehat dan perawatan medis yang tepat.

Sumber Asli: www.ajmc.com

Miguel Santos

Miguel Santos is a renowned journalist with an expertise in environmental reporting. He has dedicated the last 12 years to exposing the impacts of climate change and advocating for sustainable practices through powerful storytelling. A graduate of the University of California, Miguel’s insights have influenced policy decisions and raised awareness on critical ecological issues.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *