Kanker anak merupakan penyebab utama kematian di kalangan anak-anak, dengan sekitar 400.000 kasus setiap tahun. Jenis kanker yang umum termasuk leukemia dan kanker otak. Deteksi dini dan akses ke pengobatan yang tepat dapat meningkatkan peluang kesembuhan, dengan WHO menjalankan Inisiatif Global untuk Kanker Anak bertujuan mencapai 60% tingkat kelangsungan hidup pada tahun 2030.
Kanker anak merupakan salah satu penyebab utama kematian pada anak-anak dan remaja. Sekitar 400.000 anak (dari kelompok usia 0–19 tahun) didiagnosis menderita kanker setiap tahunnya di seluruh dunia. Berbeda dengan kanker dewasa, sebagian besar kanker anak tidak memiliki penyebab yang jelas. Namun, ada dugaan bahwa infeksi kronis seperti HIV, virus Epstein-Barr, hepatitis B, dan HPV dapat berkontribusi.
Jenis kanker yang paling umum di kalangan anak-anak termasuk kanker darah (leukemia), kanker otak, limfoma, tumor ginjal, dan tumor jaringan saraf. Meskipun kanker pada anak umumnya tidak dapat dicegah atau terdeteksi melalui skrining, banyak jenis kanker dapat disembuhkan dengan obat-obatan dan berbagai metode pengobatan seperti operasi dan radioterapi.
Kanker anak sering menunjukkan berbagai gejala peringatan, misalnya demam, sakit kepala yang parah dan terus-menerus, nyeri tulang, serta penurunan berat badan yang diperhatikan oleh keluarga. Deteksi dini dapat meningkatkan kemungkinan respons terapi yang efektif dan meningkatkan peluang kelangsungan hidup. Oleh karena itu, dianjurkan agar keluarga mengenali gejala, diikuti dengan evaluasi klinis yang tepat, diagnosis, staging, serta akses ke pengobatan yang cepat.
Diagnosis yang akurat sangat penting untuk menentukan terapi yang sesuai dengan jenis dan tingkat penyakit. Terapi standar meliputi kemoterapi, bedah, dan/atau radioterapi. Selain itu, perhatian khusus juga diperlukan untuk pertumbuhan fisik dan mental anak serta status gizi mereka, memerlukan tim multidisiplin yang berdedikasi.
Perawatan paliatif juga berperan penting dengan meredakan gejala yang disebabkan oleh kanker dan meningkatkan kualitas hidup pasien dan keluarga. Meski tidak semua anak dengan kanker dapat disembuhkan, mengurangi penderitaan adalah mungkin untuk seluruhnya. Perawatan paliatif dianggap sebagai bagian inti dalam perawatan menyeluruh, dimulai sejak diagnosis hingga perawatan berlanjut, terlepas dari apakah anak menerima pengobatan dengan niatan kuratif.
Namun, penting dicatat bahwa lebih dari 80% anak dengan kanker dapat disembuhkan ketika layanan kanker anak tersedia. Sayangnya, akses terhadap diagnosis yang efektif, obat-obatan penting, terapi radiasi, serta perawatan psikososial masih sangat beragam dan tidak merata di seluruh dunia.
Pada tahun 2018, WHO, bersama St. Jude Children’s Research Hospital, meluncurkan Inisiatif Global untuk Kanker Anak untuk memberikan dukungan teknik dan kepemimpinan bagi pemerintah dalam membangun program kanker anak yang berkualitas tinggi. Tujuannya adalah untuk mencapai setidaknya 60% tingkat kelangsungan hidup untuk semua anak dengan kanker pada tahun 2030, yang diperkirakan akan menyelamatkan tambahan 1 juta jiwa dalam dekade mendatang.
Kanker anak menjadi isu serius yang memerlukan perhatian global. Dengan lebih dari 80% anak dengan kanker bisa disembuhkan jika layanan kanker anak tersedia, penting untuk meningkatkan akses terhadap diagnosis dan pengobatan. Upaya WHO dalam Inisiatif Global untuk Kanker Anak diharapkan dapat meningkatkan tingkat kelangsungan hidup anak hingga 60% pada tahun 2030. Deteksi dini, perawatan paliatif, dan tim multidisiplin adalah kunci untuk merawat anak-anak yang terkena kanker.
Sumber Asli: www.thedailystar.net