AI semakin berperan penting dalam dunia kesehatan, seperti yang terlihat di Sanford Health. Mereka menggunakan AI untuk mendeteksi risiko kanker kolorektal lebih cepat dan mengurangi beban kerja dokter melalui alat pendengaran ambient. Data menunjukkan hasil yang positif bagi pasien dan dokter, menjanjikan cara baru dalam pelayanan kesehatan.
AI kini dikenal sebagai alat yang membantu dalam pelayanan kesehatan dengan cara yang canggih dan praktis. Di Sanford Health, misalnya, alat ini dimanfaatkan untuk memperkirakan siapa yang berisiko lebih tinggi terkena kanker kolorektal. Menurut Dr. Jeremy Cauwels, Chief Medical Officer, pendekatan ini membantu mengidentifikasi pasien yang seharusnya untuk skrining lebih awal, mengingat tingginya angka kanker kolorektal di Midwest, khususnya North Dakota.
Melalui kolaborasi antara tim analitik data dan dokter, Sanford Health berhasil menemukan sekitar 85 item yang bisa digali dari rekam medis elektronik yang akan memudahkan dokter dalam mengevaluasi risiko kanker pada pasien. Proses ini tentu lebih efisien dibandingkan jika dokter melakukannya manual. Dengan model ini, pasien yang memiliki risiko tinggi dapat diidentifikasi dengan lebih cepat dan akurat.
Hasil dari model AI ini menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam deteksi kanker. Dalam satu survei, ditemukan bahwa mereka yang masuk dalam kategori risiko tinggi ternyata 5 sampai 6 kali lebih mungkin mengembangkan kanker dibandingkan populasi risiko normal. Hal ini memberi dokter alat yang lebih baik dalam menentukan siapa yang membutuhkan pemeriksaan lebih mendalam, dengan harapan bisa mengurangi waktu tunggu untuk skrining.
Tak hanya itu, Sanford Health juga mengembangkan alat AI berbasis pendengaran ambient. Dalam pilot proyek ini, 100 dokter berpartisipasi untuk melihat bagaimana alat tersebut bisa meningkatkan efisiensi komunikasi dengan pasien. Dengan mengurangi beban administrasi saat bertatap muka dengan pasien, dokter merasakan peningkatan yang signifikan dalam pengalaman mereka. Hal ini menjadikan interaksi dengan pasien lebih berarti dan membantu mengurangi stres di tempat kerja.
Data dari hasil pilot menunjukkan 100% dokter yang terlibat merasa bahwa mereka akan kecewa jika tidak menggunakan alat tersebut lagi. Terlebih lagi, 95% merasakan pengurangan beban kognitif dalam pekerjaan mereka dan 80% siap untuk berpraktik lebih lama. Ini menandakan bahwa ada potensi besar bagi AI untuk merubah cara pelayanan di fasilitas kesehatan, memperbaiki kondisi kerja dokter, dan pengalaman pasien.
Sanford Health berencana untuk terus memanfaatkan AI dalam berbagai aspek, seperti penanganan penyakit ginjal kronis serta triage yang lebih baik. Mereka berupaya untuk memberikan dokter akses cepat pada informasi penting sambil menyaring informasi yang tidak relevan dari in-basket mereka. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan dapat mengurangi beban administratif dan membawa perhatian kembali pada pasien.
AI adalah langkah maju yang menyuarakan pemikiran tentang bagaimana teknologi dapat mendukung dokter di lapangan. Sementara hasil yang telah dicapai di Sanford Health menjanjikan masa depan yang lebih baik, masih ada banyak tantangan yang harus dihadapi. Tapi jelas, penggunaan AI di bidang kesehatan, seperti yang ditunjukkan oleh Sanford Health, menunjukkan potensi yang luar biasa.
Penggunaan AI dalam pelayanan kesehatan, terutama di Sanford Health, telah menunjukkan manfaat signifikan. Dari identifikasi risiko kanker kolorektal hingga implementasi pendengaran ambient, inovasi ini tidak hanya meningkatkan efisiensi, tetapi juga memperbaiki pengalaman dokter dan pasien. Dengan tempaan teknologi yang terus berlanjut, masa depan pelayanan kesehatan diharapkan semakin cerah dan hemat waktu.
Sumber Asli: www.ama-assn.org