Penelitian dari Johns Hopkins menunjukkan bahwa kanker dapat terdeteksi hingga tiga tahun sebelum diagnosis melalui tes darah, menawarkan peluang untuk intervensi lebih awal. Studi ini mengungkapkan hasil positif pada delapan dari lima puluh dua peserta, dengan dukungan dari National Institutes of Health dan yayasan lainnya.
Sebuah studi terbaru dari Ludwig Center di Johns Hopkins mengungkapkan bahwa kanker dapat terdeteksi hingga tiga tahun sebelum diagnosis klinis melalui tes darah. Penelitian ini, yang didanai sebagian oleh National Institutes of Health, mempublikasikan temuan tersebut pada 22 Mei di jurnal Cancer Discovery. Para peneliti sangat terkejut bisa mendeteksi mutasi yang berasal dari tumor di dalam darah lebih awal dari yang diperkirakan.
“Tiga tahun lebih awal memberikan waktu untuk intervensi,” ungkap penulis utama studi, Yuxuan Wang, M.D., Ph.D. Ia adalah profesor asisten onkologi di Johns Hopkins University School of Medicine. Wang juga menjelaskan, tumor yang terdeteksi lebih awal biasanya lebih kecil kemungkinannya untuk berkembang dan lebih mudah diobati.
Untuk menentukan seberapa awal kanker bisa terdeteksi, Wang dan timnya menganalisis sampel plasma dari studi Atherosclerosis Risk in Communities (ARIC). Mereka menggunakan teknik pengurutan yang akurat untuk meneliti darah dari 52 peserta yang terdiagnosis kanker dan yang tidak terdiagnosis dalam waktu enam bulan setelah pengumpulan sampel. Dari 52 ini, delapan peserta menunjukkan hasil positif dari tes deteksi dini kanker.
Begitu menariknya, enam dari delapan orang tersebut juga memiliki sampel darah yang diambil 3,1-3,5 tahun sebelum diagnosis kanker dan mutasi tumor dapat teridentifikasi di sampel pada waktu tersebut. “Studi ini menunjukkan janji tes MCED untuk deteksi kanker sangat awal,” kata Bert Vogelstein, M.D., co-director Ludwig Center di Johns Hopkins.
“Mendeteksi kanker bertahun-tahun lebih awal bisa membantu memberikan hasil yang lebih baik dalam manajemen,” tambah Nickolas Papadopoulos, Ph.D., profesor onkologi dan penulis senior penelitian. Dia menekankan pentingnya menentukan langkah-langkah klinis yang tepat setelah hasil tes positif untuk kanker tersebut.
Studi ini didukung oleh berbagai dana termasuk hibah dari National Institutes of Health dan sejumlah yayasan lainnya. Penelitian ARIC sendiri dibiayai sepenuhnya dengan dana federal dan sangat penting untuk mengeksplorasi faktor risiko penyakit kardiovaskular.
Penelitian ini menunjukkan kemajuan signifikan dalam deteksi dini kanker melalui tes darah, sebelum gejala klinis muncul. Ini memberi harapan baru untuk intervensi yang lebih efektif. Walaupun hasilnya menjanjikan, perlu penelitian lebih lanjut untuk menetapkan langkah-langkah klinis pasca hasil tes positif. Di balik semua ini, penelitian ini juga menunjukkan pentingnya dukungan dana untuk penelitian kanker.
Sumber Asli: www.miragenews.com