Layne Horwich, 101 tahun, berhasil mengalahkan kanker payudara stadium 1 yang didiagnosis pada usianya yang ke-100. Melalui gaya hidup aktif dan opsi pengobatan yang tepat, ia menjalani lumpektomi tanpa perlu kemoterapi. Kanker payudara umumnya lebih berisiko bagi wanita lebih tua, meski bisa juga terdeteksi lebih awal.
Seorang wanita berusia 100 tahun telah didiagnosis dengan kanker payudara, namun kini ia berhasil mengalahkannya. Layne Horwich, warga Illinois, merasakan ada benjolan kecil di payudara kanannya saat sedang berganti baju tidur. Setelah menjalani mamografi, diagnosis kanker stadium 1 pun secara resmi diterimanya. “Saya menyadari ada benjolan itu ketika memakaikan baju tidur,” kata Horwich kepada NBC News.
Meski usianya yang sudah lanjut, Layne tidak membiarkan hal itu menghentikannya untuk berjuang. “Saya ingin benjolan itu diangkat,” ujarnya. “Saya sangat bersyukur tidak mengalami stroke atau serangan jantung karena itu akan membuat saya tidak berdaya.”
Layne mengungkapkan bahwa usia panjang dan kesehatan yang ia miliki datang dari tetap aktif dan sedikit keberuntungan. Ia bahkan bermain tenis hingga usia 92 tahun. “Banyak orang berusia 100 tahun mungkin memilih untuk tidak melakukan apa-apa, dan kami juga membicarakan itu sebagai opsi,” kata Dr. Catherine Pesce, onkolognya, yang menambahkan bahwa gaya hidup aktif Layne memberi beberapa pilihan terapi. “Opsi lain adalah mengambil obat terapi endokrin,” jelasnya.
Setelah menjalani lumpektomi dengan sukses, Layne tidak membutuhkan kemoterapi atau radiasi lanjutan, yang menurut dokter, adalah hal yang luar biasa. Risiko terkena kanker payudara memang meningkat seiring bertambahnya usia, Dan Layne adalah salah satu dari sedikit kasus terduga pasien berusia di atas 100 tahun.
Baru-baru ini, Layne merayakan ulang tahun ke-101 dan juga lulus ujian mengemudi. Ia terus hidup mandiri dan menghabiskan waktu bersama tiga putrinya, tujuh cucu, dan tujuh cicit.
Kanker payudara adalah salah satu kanker yang paling umum mempengaruhi wanita. Menurut ahli, kanker ini dimulai ketika sel kanker di payudara mengalikan diri dan membentuk tumor. Sekitar 80 persen kasus kanker payudara bersifat invasif, yang berarti tumor tersebut dapat menyebar dari payudara ke bagian tubuh lainnya.
Kanker payudara biasanya lebih umum terjadi pada wanita berusia 50 tahun ke atas, meskipun bisa juga menyerang wanita yang lebih muda. Dokter menjelaskan bahwa kanker payudara terjadi ketika sel-sel payudara bermutasi dan menjadi sel kanker yang membagi diri serta membentuk tumor. Namun, belum diketahui apa yang memicu perubahan itu. Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengembangkan kanker payudara, antara lain.
Sementara itu, kanker payudara tidak selalu menyebabkan gejala yang mencolok. Jika muncul, gejala yang mungkin dirasakan antara lain: perubahan ukuran, bentuk, atau kontur payudara; benjolan yang mungkin sekecil kacang polong; atau penebalan di sekitar payudara atau ketiak yang tetap ada, bahkan saat siklus menstruasi. Juga, perubahan tampilan atau perasaan pada kulit payudara atau puting mungkin terjadi.
Layne Horwich, wanita berusia 101 tahun asal Illinois, berhasil mengatasi kanker payudara yang didiagnosis ketika ia berusia 100 tahun. Kesehatan dan gaya hidup aktifnya memberi manfaat selama proses pengobatan. Kanker payudara adalah kondisi serius, terutama bagi wanita di usia lanjut. Gejala awal harus diperhatikan agar bisa mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.
Sumber Asli: www.timesnownews.com
