Perubahan Resep Obat Dapat Membantu Identifikasi Kanker Lebih Awal

Tim riset dari Queen’s University Belfast dan Universitas Aberdeen sedang mengkaji pola data resep pasien untuk mendeteksi kanker lebih awal. Menggunakan data dari SAIL Databank, mereka berharap dapat mengenali gejala yang mungkin menunjukkan adanya kanker sebelum diagnosis formal. Studi ini penting mengingat tingginya angka diagnosis kanker setiap tahun di Inggris.

Sebuah studi baru yang dipimpin oleh Queen’s University Belfast dan melibatkan Universitas Aberdeen sedang berusaha menemukan cara untuk mendeteksi kanker lebih awal. Penelitian ini akan menganalisis pola data resep obat yang diberikan kepada pasien sebelum diagnosis kanker dilakukan. Hal ini sangat penting mengingat hampir 385.000 kasus kanker baru terdiagnosis di Inggris setiap tahun.

Dengan menggunakan data resep yang dianonimkan dari SAIL Databank di Swansea University, tim peneliti akan memeriksa peningkatan kekuatan atau frekuensi obat-obatan untuk gejala seperti nyeri, gangguan pencernaan, atau perdarahan. Peningkatan ini mungkin mencerminkan kondisi yang mendasari, seperti kanker ovarium atau kolorektal, yang belum terdiagnosis.

Sistem pengkodean yang digunakan NHS menjadikan analisis resep lebih mudah dibandingkan dengan gejala yang seringkali ambigu. Hal ini memungkinkan adanya tanda-tanda awal yang mungkin tidak terdeteksi sebelumnya. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa penggunaan obat nyeri dan gangguan pencernaan meningkat pada wanita dengan kanker ovarium hingga delapan bulan sebelum diagnosis, dan ada juga peningkatan pengobatan untuk wasir pada pasien dengan kanker kolorektal hingga 15 bulan sebelum mereka didiagnosis.

Professor Chris Cardwell dari Queen’s University Belfast mengatakan bahwa studi ini bisa membantu mendeteksi penggunaan resep yang sebelumnya tidak dikenali dalam dua tahun sebelum diagnosis kanker. “Perubahan dalam obat tertentu bisa menjadi sinyal bagi dokter untuk melakukan penyelidikan kanker lebih awal, yang sangat penting untuk efektivitas pengobatan dan peluang pemulihan pasien,” ujarnya.

Fokus penelitian ini adalah pada delapan jenis kanker: myeloma multipel, pankreas, lambung, ovarium, paru-paru, ginjal, kolorektal, dan limfoma non-Hodgkin. Jenis kanker ini dipilih karena diketahui memerlukan konsultasi GP lebih sering sebelum diagnosis.

Dr. Catherine Elliott, Direktur Penelitian Cancer Research UK, menekankan pentingnya pendekatan baru dalam penanganan kanker. Dengan awal yang lebih baik dalam diagnosis, pasien memiliki peluang yang lebih baik untuk pemulihan. Sedangkan Profesor Peter Murchie dari Universitas Aberdeen menambahkan bahwa kesehatan records yang semakin canggih dapat dimanfaatkan untuk membantu memberikan tanda peringatan awal bagi dokter.

Anggota tim peneliti lainnya juga terdiri dari Profesor Carmel Hughes, Dr. Sarah Baxter, Dr. David Wright, dan Dr. Blánaid Hicks dari Queen’s University Belfast. Penelitian ini merupakan upaya penting yang diharapkan memberi kontribusi besar dalam mendeteksi kanker lebih awal, meningkatkan hasil pengobatan bagi pasien.

Studi yang dilakukan oleh tim peneliti dari Queen’s University Belfast dan Universitas Aberdeen ini berusaha menemukan pola dalam penggunaan obat resep untuk mengidentifikasi kanker lebih awal. Dengan berfokus pada data resep yang dianonimkan, penelitian ini bertujuan untuk memudahkan diagnosis kanker yang biasanya terlambat. Hasilnya diharapkan dapat memberikan peringatan dini bagi dokter dan meningkatkan peluang pemulihan pasien.

Sumber Asli: sciencex.com

Clara Wang

Clara Wang is a distinguished writer and cultural commentator who specializes in societal issues affecting marginalized communities. After receiving her degree from Stanford University, Clara joined the editorial team at a prominent news outlet where she has been instrumental in launching campaigns that promote diversity and inclusion in journalism.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *