- Para ahli mengingatkan tentang meningkatnya beban kanker di Kerala.
- Diskusi di Konklave Kanker menyoroti pentingnya program pencegahan.
- Angka kanker paru-paru, prostat, dan kanker payudara sangat tinggi.
- Peningkatan kanker hati terjadi pada kedua jenis kelamin.
- Perbedaan geografis kanker tiroid terlihat antara Kerala dan Mumbai.
- Kanker mulut dikaitkan dengan pekerja migran di Kerala.
- Deteksi dini dapat meningkatkan peluang kesembuhan kanker.
- 60-70% kanker sebenarnya bisa dicegah melalui perubahan gaya hidup.
Akhir pekan lalu, para ahli membahas kanker di Kerala.
Para ahli kesehatan dan medis memperingatkan tentang beban kanker yang terus meningkat di Kerala, saat membahas temuan di Konklave Kanker. Diadakan di Hyatt Regency, para pakar berbicara tentang berbagai faktor yang berkontribusi terhadap lonjakan pasien kanker, termasuk populasi yang menua dan perubahan gaya hidup yang signifikan. Dalam diskusi yang dipandu oleh Dr Prashant Mathur dari Indian Council of Medical Research (ICMR), mereka menyoroti pentingnya program pencegahan yang kuat serta reformasi kebijakan kesehatan masyarakat.
Angka kasus kanker terus meningkat menjelang 2030.
Dr Mathur mencatat bahwa data registrasi kanker ICMR menunjukkan insiden kanker tertentu yang sangat tinggi di Kerala. Secara khusus, kanker paru-paru, prostat, dan hati pada pria, serta kanker payudara dan tiroid pada wanita, mendominasi statistik. Dia menambahkan bahwa kanker hati terlihat mengalami peningkatan yang cepat dalam dua dekade terakhir dan prediksi menunjukkan bahwa kasus kanker akan terus meningkat menjelang tahun 2030.
Pola hidup jadi penyebab utama peningkatan kasus kanker.
Dr S H Advani, seorang onkolog terkemuka, mengarahkan perhatian pada tantangan yang ditemui di Kerala. Dengan peningkatan kanker payudara yang luar biasa di wilayah ini dibandingkan negara bagian lain, dia juga mencatat perbedaan geografis yang mencolok dalam prevalensi kanker. Dr Narayanankutty Warrier menekankan bahwa meski kanker paru-paru mendominasi di kalangan pria, penyebabnya adalah kombinasi dari berbagai faktor, termasuk pola hidup yang berubah dan akses layanan kesehatan yang terbatas. Dia memperingatkan tentang meningkatnya angka kanker mulut, terutama di kalangan pekerja migran.
Deteksi dini dan gaya hidup sehat sangat penting.
Prof. Dr Aleyamma Mathew, dari Pusat Kanker Regional, menambahkan nuansa baru dalam debat ini. Dia menjelaskan bahwa beban kanker yang tinggi sebagian besar disebabkan oleh populasi lanjut usia yang mencapai 12% dari total penduduk, lebih tinggi dibandingkan negara bagian lain. Selain itu, risiko kanker dapat ditanggulangi dengan deteksi dini, yang memungkinkan banyak bentuk kanker bisa disembuhkan. Dr V Ramankutty menyoroti pentingnya perubahan gaya hidup dan penanganan penelitian serta informasi yang salah mengenai kanker di masyarakat.
Konklave Kanker di Kerala mengungkapkan bahaya meningkatnya jumlah kasus kanker, yang dipicu oleh populasi yang menua dan perubahan gaya hidup. Para ahli mendorong pentingnya deteksi awal dan memerangi mitos seputar kanker. Dengan 60-70% kanker yang bisa dicegah, perlunya langkah preventif dan perbaikan kebijakan kesehatan menjadi semakin mendesak.