Penelitian Menemukan Protein NOVA2 Dalam Kanker Ovarium Serosa Rendah

  • Peneliti menemukan NOVA2, protein penting dalam kanker ovarium invasif.
  • LGSC adalah kanker yang tumbuh lambat dan tidak responsif terhadap kemoterapi.
  • Tim menemukan 16 target obat baru untuk terapi kanker ovarium.
  • Pengujian kombinasi terapi seperti Milciclib dan Mirvetuximab menunjukkan hasil yang menjanjikan.
  • Studi ini membawa harapan baru untuk pengobatan kanker ovarium yang lebih baik.

Penelitian Kanker Ovarium dan Protein NOVA2 ditemukan

Tim peneliti dari Departemen Kebidanan dan Ginekologi di Universitas Chicago serta Max Planck Institute of Biochemistry di Jerman baru saja membuat terobosan penting dalam penelitian kanker ovarium serosa rendah (LGSC) yang jarang namun membandel ini. Ini adalah jenis kanker yang tumbuh lambat dan umumnya menyerang wanita muda, dengan ketahanan yang tinggi terhadap kemoterapi. Menggunakan teknik baru yang disebut Deep Visual Proteomics, peneliti menciptakan peta protein yang terperinci dari sampel jaringan pasien di berbagai tahap penyakit, mulai dari tumor borderline serosa yang jinak hingga kanker ovarium rendah yang invasif.

Strategi Pengobatan Baru dan Target Obat yang Ditemukan

Salah satu temuan kunci adalah protein yang disebut NOVA2; protein ini tidak ditemukan pada tumor jinak, melainkan ada pada kanker invasif. Temuan ini mungkin membantu menjelaskan bagaimana tumor ovarium yang tidak berbahaya bisa berubah menjadi bentuk yang lebih agresif. Dengan menggabungkan pemetaan protein ini dengan analisis RNA spasial yang canggih, para peneliti dapat melacak evolusi tumor-tumor ini di sepanjang gradient keganasan dan memahami interaksinya dengan lingkungan sekitarnya. Seperti yang diungkapkan oleh Lisa Schweizer, PhD, penulis utama, hasil ini memberikan wawasan baru dalam memahami proses perkembangan tumor ini dan dapat membantu dalam penentuan target pengobatan yang lebih baik.

Kolaborasi Internasional untuk Penelitian Kanker yang Lebih Baik

Pengobatan saat ini untuk LGSC memang terbatas karena kanker ini cenderung menyebar lambat dan tidak responsif terhadap kemoterapi. Namun, berdasarkan analisis jaringan pasien dan model sel manusia, tim peneliti menunjukkan bahwa menghilangkan protein spesifik dapat mengurangi kemampuan sel kanker untuk menginvasi jaringan sehat. Selain itu, mereka telah mengidentifikasi 16 kemungkinan target obat dan menguji kombinasi terapi baru—Milciclib dan Mirvetuximab—yang ternyata sangat mengurangi pertumbuhan tumor dalam model tikus. Ini menjadi langkah awal yang menjanjikan untuk pengujian di pasien, membawa harapan baru bagi pengobatan yang lebih efektif untuk mereka yang terdiagnosis dengan jenis kanker yang sulit ini.

Penelitian oleh tim internasional ini menunjukkan kemajuan signifikan dalam memahami kanker ovarium serosa rendah, terutama dengan penemuan protein NOVA2 sebagai indikator peralihan dari tumor jinak ke invasif. Selain itu, penemuan target obat baru menawarkan harapan untuk pengobatan yang lebih efektif di masa depan. Dengan penelitian lanjutan yang diharapkan, teknologi pemetaan spasial canggih dapat mempercepat kemajuan di bidang penelitian dan pengobatan kanker yang kompleks ini.

Clara Wang

Clara Wang is a distinguished writer and cultural commentator who specializes in societal issues affecting marginalized communities. After receiving her degree from Stanford University, Clara joined the editorial team at a prominent news outlet where she has been instrumental in launching campaigns that promote diversity and inclusion in journalism.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *