- Kanker serviks masih menjadi risiko bagi wanita di atas 65 tahun.
- 660.000 kasus kanker serviks dilaporkan secara global pada 2022.
- Hasil penelitian menunjukkan wanita di atas 65 tahun terinfeksi HPV lebih tinggi.
- 14% wanita berusia 65+ positif HPV berisiko tinggi, jauh lebih tinggi dari yang lebih muda.
- Butuh perhatian lebih untuk wanita lansia dalam kebijakan skrining kanker serviks.
Skrining serviks diperlukan untuk wanita lansia
Pentingnya Lakukan Skrining Serviks untuk Wanita Lansia 65 Tahun ke Atas – Penelitian terbaru menunjukkan bahwa wanita berusia 65 tahun ke atas masih berisiko tinggi terhadap kanker serviks yang disebabkan oleh infeksi HPV. 660.000 kasus kanker serviks dan 350.000 kematian terkait tercatat secara global pada tahun 2022, menegaskan perlunya pendekatan yang lebih intensif terhadap skrining. HPV merupakan penyebab sekitar 95% kanker serviks, dan ada urgensi untuk memperpanjang usia skrining bagi kelompok yang berisiko ini.
Penelitian menunjukkan risiko tinggi bagi wanita di atas 65
Temuan dari Penelitian Besar yang Perlu Dipertimbangkan – Penelitian besar dilakukan di Cina di mana lebih dari 2 juta wanita disurvei antara tahun 2017 hingga 2023. Hasil menyoroti bahwa hampir 14% wanita berusia 65 tahun ke atas positif terinfeksi HPV berisiko tinggi, dibandingkan dengan 8% dari kelompok usia lebih muda. Penelitian ini juga mengindikasikan bahwa wanita lansia lebih mungkin terinfeksi berbagai jenis HPV dan memiliki sel abnormal, sehingga pemantauan kebijakan skrining sangat diperlukan.
Kesehatan umum menyerukan perubahan kebijakan skrining
Pandangan dari Organisasi Kesehatan dan Badan Terkait – Athena Lamnisos dari Eve Appeal menekankan bahwa banyak wanita di atas 65 tahun yang tidak divaksinasi dan mungkin belum pernah melakukan skrining. Ratu Rate dari Cancer Research UK juga mendukung ujian HPV yang lebih baik, menyinggung tentang pentingnya tindakan pencegahan bagi wanita dengan riwayat skrining yang tidak memadai. Menurut juru bicara NHS, program skrining cervical dirancang mengikuti rekomendasi ahli untuk memastikan setiap wanita terlindungi maksimal dari kanker serviks.
Penelitian menunjukkan bahwa wanita berusia 65 tahun ke atas masih memerlukan skrining serviks untuk mendeteksi dini virus HPV yang dapat menyebabkan kanker. Dengan meningkatnya kasus kanker serviks pada kelompok usia ini, perhatian dari pihak kesehatan sangat diperlukan. Perubahan kebijakan dalam skrining bagi wanita ini mendesak untuk mencegah kematian lebih lanjut akibat kanker serviks.