- ESMO Breast Cancer 2025 diadakan di Munich, Jerman, dengan banyak studi inovatif.
- Studi DESTINY-Breast06 menunjukkan T-DXd unggul dibanding TPC.
- Hasil APHINITY menunjukkan pertuzumab meningkatkan kelangsungan hidup pasien HER2 positif.
- PADA-1 mengungkap perubahan terapi bermanfaat bagi pasien dengan resistensi.
- Studi POSITIVE menjelaskan faktor kesuburan pasien muda setelah perawatan.
Studi Kunci Menunjukkan Kemajuan dalam Perawatan Kanker Payudara
ESMO Breast Cancer 2025 diadakan di Munich, Jerman, dan menyoroti banyak studi yang berpotensi membawa perbaikan dan penyesuaian dalam perawatan pasien kanker payudara. Salah satu penelitian yang menjadi fokus adalah DESTINY-Breast06 (DB-06), yang merupakan uji coba fase III yang menilai efektivitas dan keamanan trastuzumab deruxtecan (T-DXd) dibandingkan dengan kemoterapi pilihan dokter (TPC) untuk pasien dengan kanker payudara metastatik (MBC) yang positif hormon reseptor (HR+)/HER2-rendah. Penelitian ini mencatat bahwa T-DXd menunjukkan peningkatan signifikan dalam media waktu kelangsungan hidup tanpa progresi (PFS) dibandingkan dengan kelompok kontrol.
Hasil DB-06: T-DXd Tampilkan Keunggulan Terhadap TPC
Dalam penelitian ini, pasien diacak untuk menerima T-DXd atau TPC, di mana TPC terdiri dari dua subkelompok: capecitabine dan taksan. Walaupun pasien yang menerima T-DXd mengalami lebih banyak efek samping gastrointestinal, keamanan T-DXd tetap mirip atau lebih baik dibandingkan dengan kedua subkelompok TPC. Selain itu, angka respons objektif (ORR) untuk T-DXd sangat mengesankan dengan respons konfirmasi yang mencapai 57.9%. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan TPC.
APHINITY: Temuan Kunci pada Kanker Payudara HER2 Positif
Studi lain yang signifikan adalah APHINITY, yang melihat pengaruh pertuzumab yang ditambahkan pada trastuzumab dan kemoterapi untuk pasien kanker payudara HER2 positif pada stadium awal. Dengan pengamatan selama median 11,3 tahun, hasil menunjukkan bahwa pengobatan dengan pertuzumab dapat meningkatkan tingkat kelangsungan hidup secara keseluruhan, yang sangat penting bagi pasien node-positif. Ternyata pada 10 tahun, tingkat kematian berkurang 1.8% dengan pertuzumab dibandingkan dengan plasebo, menandakan bahwa pengobatan ini efisien dan dapat dipertimbangkan untuk adjuvant therapy cancer.
PADA-1: Switch Terapi untuk Menghadapi Resistensi
Di sisi lain, studi PADA-1 menunjukkan bahwa perubahan terapi dapat bermanfaat bagi pasien dengan MBC yang positif HR dan negatif HER2 yang menunjukkan tanda-tanda resistensi. Penelitian bagi pasien menunjukkan bahwa pemantauan mutasi ESR1 yang meningkatkan bisa memberikan kejelasan lebih awal terhadap perkembangan penyakit. Taktik ini menyiratkan strategi baru yang mungkin menjadi lebih umum untuk meningkatkan kelangsungan hidup tanpa progresi di masa mendatang.
POSITIVE: Menyikapi Kesuburan Pasca Perawatan Kanker Payudara
Terakhir, penelitian POSITIVE mengeksplorasi faktor-faktor yang mempengaruhi kesuburan di antara pasien berusia muda dengan kanker payudara. Hasil menemukan bahwa usia muda dan tidak ada kemoterapi sebelumnya membantu mempengaruhi peluang hamil setelah penghentian terapi endokrin. Data ini bermanfaat bagi pasien untuk memahami lebih baik tentang potensi kesuburan setelah pengobatan, memberikan gambaran lebih jelas untuk perencanaan keluarga di masa depan.
Studi-studi dari ESMO Breast Cancer 2025 ini menunjukkan penemuan yang menjanjikan serta dedikasi untuk mempersonalisasi perawatan kanker payudara. Penelitian ini tidak hanya memberikan wawasan penting untuk meningkatkan hasil pasien tetapi juga membantu dokter dalam pengambilan keputusan bersama. Hal ini tentu saja menegaskan perlunya kemajuan terus-menerus dalam perawatan kanker.