- Penelitian mengungkapkan peran protein BACE1 dalam metastasis otak.
- BACE1 terlibat dalam kanker paru yang menyebar ke otak.
- Obat Verubecestat berpotensi digunakan kembali untuk kanker paru-paru.
- Penemuan ini menyoroti kolaborasi antara berbagai institusi penelitian.
- Metode CRISPR digunakan untuk mengidentifikasi intervensi terapeutik baru.
Penemuan Protein BACE1 dan Kanker Paru-paru
Penelitian di McMaster University, Cleveland Clinic, dan Case Comprehensive Cancer Center telah mengungkapkan bagaimana protein yang telah lama diasosiasikan dengan penyakit Alzheimer dapat memicu penyebaran kanker paru-paru ke otak. Temuan ini, diterbitkan dalam jurnal Science Translational Medicine pada 2 Juli 2025, menunjukkan bahwa protein BACE1 berperan penting dalam perkembangan metastasis otak, yaitu tumor yang menyebar dari kanker yang berasal dari bagian tubuh lain.
Metodologi Penelitian dan Dampak Penemuan
Metastasis ini terjadi pada sekitar 40 persen pasien dengan kanker paru non-sel kecil. Sheila Singh, penulis senior dan direktur Pusat Penemuan dalam Penelitian Kanker di McMaster, menyebutkan bahwa penemuan ini sangat penting. Ia mengatakan, “Kita selalu mengaitkan BACE1 dengan penyakit Alzheimer, jadi menemukan perannya dalam metastasis kanker paru ke otak adalah suatu penemuan besar.” Penelitian ini menggunakan teknik aktivasi gen canggih yang dikenal sebagai skrining aktivasi CRISPR dalam vivo, yang memungkinkan peneliti untuk mengaktifkan ribuan gen satu per satu dalam sel kanker paru.
Potensi Terapi Baru Berbasis Obat Alzheimer
Ketika BACE1 diaktifkan, sel kanker memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk menyerang otak. Meskipun saat ini terapi untuk kanker yang telah menyebar ke otak terbatas, penemuan ini memang memberikan harapan bahwa obat yang dirancang untuk Alzheimer dapat digunakan kembali. Obat Verubecestat, yang menghambat aktivitas BACE1, menunjukkan hasil yang menjanjikan pada tikus—mereka memiliki tumor yang lebih kecil dan hidup lebih lama. Penelitian lebih lanjut tentunya dibutuhkan untuk memahami efektivitas terapi ini dalam mencegah penyebaran kanker paru ke otak.
Kolaborasi Dalam Penelitian Kanker Otak
Para peneliti juga menekankan pentingnya kemitraan interdiscipliner dalam mencapai terobosan dalam menangani penyakit yang merusak seperti metastasis otak. Shideng Bao, seorang peneliti dari Cleveland Clinic, menegaskan bahwa identifikasi BACE1 sebagai faktor kunci dalam penyebaran kanker paru ke otak membuka jalan baru untuk intervensi terapeutik. Singh dan tim menggarisbawahi bahwa lebih banyak penelitian perlu dilakukan untuk memastikan potensi obat ini dalam pengobatan.
Penemuan protein BACE1 memberikan pandangan baru dalam memahami hubungan antara kanker paru-paru dan penyakit Alzheimer. Dengan menggunakan pendekatan inovatif seperti skrining CRISPR, peneliti telah menemukan potensi penggunaan kembali obat yang ada untuk memperlambat penyebaran kanker. Kerjasama internasional dalam penelitian ini menunjukkan bahwa kolaborasi dapat menghasilkan terobosan yang sangat dibutuhkan di bidang onkologi.