• Wanita berusia 65 tahun ke atas memiliki risiko tinggi kanker serviks.
• Pedoman saat ini merekomendasikan penghentian skrining kanker serviks.
• Data 2022 menunjukkan 157.182 kasus baru kanker serviks global.
• 14% wanita usia 65+ positif terinfeksi HPV berisiko tinggi.
• Pentingnya skrining bagi wanita lanjut usia semakin ditekankan.

Wanita berusia 65+ Berisiko Kanker Serviks Tinggi

Studi observasional terbaru menunjukkan bahwa wanita berusia 65 tahun ke atas berisiko lebih tinggi terhadap kanker serviks akibat infeksi human papillomavirus (HPV). Meskipun pedoman saat ini merekomendasikan untuk menghentikan skrining kanker serviks bagi wanita yang lebih tua ini, data menunjukkan bahwa kasus kanker serviks di kalangan mereka justru meningkat. Penelitian ini, yang dipublikasikan di jurnal Gynecology and Obstetrics Clinical Medicine, menyoroti kebutuhan mendesak untuk meninjau ulang kebijakan ini mengingat tren yang mengkhawatirkan.

Data Skrining Kanker Serviks Menceritakan Masalah

Data terbaru dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan ada 157.182 kasus baru muncul di kalangan wanita lanjut usia pada tahun 2022. Penelitian menggunakan data skrining kanker serviks dari 2.152.766 wanita, dengan usia rata-rata 40 tahun. Meskipun sebagian besar wanita tersebut negatif terhadap tipe HPV berisiko tinggi, sekitar 14% dari wanita berusia 65 tahun ke atas positif HPV, menunjukkan perlunya tinjauan kebijakan skrining yang lebih baik.

Tingkat Infeksi HPV dan Kanker Serviks Meningkat

Dari hasil penelitian, terungkap bahwa wanita yang lebih tua lebih mungkin terinfeksi oleh beberapa tipe HPV berisiko tinggi dibandingkan yang lebih muda. Sekitar 23% wanita di atas 65 tahun terdiagnosis lebih dari satu tipe infeksi HPV, yang meningkatkan risiko kanker serviks dan CIN2+. Para peneliti juga menyoroti bahwa sistem imun yang menurun dan faktor hormonal pasca-menopause dapat memperburuk kerentanan terhadap infeksi HPV dalam demografis ini, memperkuat argumen untuk terus melakukan skrining untuk wanita yang lebih tua.

Penelitian ini menunjukkan bahwa wanita berusia 65 tahun ke atas merupakan kelompok yang berisiko tinggi terhadap kanker serviks akibat infeksi HPV. Meskipun pedoman merekomendasikan penghentian skrining, data menunjukkan bahwa wanita dalam kelompok usia ini justru lebih rentan. Oleh karena itu, perlunya peninjauan kebijakan dan peningkatan kesadaran mengenai pentingnya skrining bagi wanita lanjut usia sangat mendesak untuk mencegah peningkatan angka kematian akibat kanker serviks.