Bagaimana Kecap Dapat Membantu Mengobati Kanker

  • Soya sauce memiliki potensi dalam pengobatan kanker.
  • Kitkoji bekerja sama dengan NCCS untuk penelitian kanker.
  • Penemuan Extract K menunjukkan efek positif pada sel kanker.
  • Kolaborasi berfokus pada komunitas jamur kanker.
  • Terapi baru dapat dikembangkan dari hasil penelitian ini.

Penggunaan Soya Sauce dalam Perawatan Kanker Menarik Perhatian

Soya sauce yang biasa kita konsumsi mungkin pun bisa memberikan harapan baru dalam pengobatan kanker, dengan pendekatan yang tak terduga melalui teknologi perawatan kulit. Penelitian terhadap metabolit jamur – molekul kecil yang dihasilkan selama metabolisme – sedang dilakukan sebagai bagian kolaborasi antara Kitkoji, sebuah perusahaan lokal yang memproduksi perawatan kulit berbasis fermentasi, dan National Cancer Center Singapore (NCCS). Kesepakatan antara kedua pihak ditandatangani pada bulan Mei yang lalu untuk memperluas penelitian ini, yang dilakukan melalui Cancer Discovery Hub di NCCS.

Kolaborasi dengan NCCS untuk Kanker Kedelai yang Difermentasi

Kitkoji sendiri merupakan hasil spin-off dari Nanyang Sauce, sebuah produsen kecap yang dikelola oleh keluarga. Mr. Ken Koh, pemilik Nanyang Sauce sekaligus CEO Kitkoji, menjelaskan bahwa penelitian pada 2022 menunjukkan bahwa kecap yang difermentasi secara tradisional ternyata memiliki sifat anti-oksidan dan anti-penuaan. Ini semua berkat keberadaan jamur jenis koji, yang lebih dikenal dalam sains sebagai Aspergillus oryzae, yang sangat penting dalam proses fermentasi kedelai untuk membuat kecap dan juga dalam pembuatan minuman beralkohol seperti sake.

Terobosan dalam Pengembangan Terapi Anti-Kanker

Pada tahun 2023, terobosan menarik muncul ketika seorang pelanggan dari Australia melaporkan bahwa setelah menggunakan produk Kitkoji, bercak kanker kulitnya menghilang. Penemuan ini membuat Mr. Koh segera menghubungi NCCS untuk menguji semua produk Kitkoji. Meski hasil uji lab belum dipublikasikan, riset menunjukkan hasil yang menjanjikan dalam pengobatan 25 jenis kanker termasuk kanker payudara, paru-paru, kulit, dan pencernaan dengan menggunakan ekstrak khusus yang ditemukan di produk Kitkoji seperti serum dan masker. Efektivitas ekstrak yang dikenal sebagai Extract K ternyata luar biasa dalam membunuh sel kanker untuk beberapa kanker darah serta tumor padat, serta dalam model xenograft.

Mencari Senyawa Kunci untuk Terapi Kanker

Perjanjiannya dengan NCCS bertujuan untuk memvalidasi temuan ini dan mengungkap faktor-faktor yang membuat produk Kitkoji efektif melawan sel kanker. Penelitian ini akan fokus pada eksplorasi komunitas jamur kanker untuk mencari senyawa bioaktif baru yang bisa digunakan dalam pengembangan terapi kanker inovatif berbasis metabolit jamur. Kitkoji dan NCCS ingin mengidentifikasi senyawa kunci di dalam ekstrak yang dapat digunakan untuk mengobati penyakit, serta mengevaluasi dosis yang diperlukan untuk masing-masing jenis kanker. Upaya ini diharapkan bisa menciptakan bukti konsep dan membuka jalan bagi uji klinis di masa depan.

Harapan Baru bagi Pasien Kanker Melalui Penelitian Fungi

Menurut Asisten Profesor Jason Chan, direktur Cancer Discovery Hub, ia berharap kerja sama dengan Kitkoji bisa menciptakan terapi baru yang inovatif bagi pasien kanker. “Kolaborasi yang diperluas ini mencerminkan visi bersama kami untuk menerjemahkan penemuan ilmiah menjadi hasil klinis yang nyata,” tambahnya. Selain itu, penelitian dari Universitas Nottingham bulan lalu menunjukkan bahwa cordycepin – zat kimia yang dihasilkan oleh jamur parasit – mampu memperlambat pertumbuhan sel kanker, menandakan potensi besar fungi dalam pengobatan kanker.

Kitkoji, sebuah perusahaan yang berasal dari produsen kecap keluarga, kini menjajaki dunia pengobatan kanker melalui kolaborasi dengan NCCS. Penelitian terhadap metabolit jamur menunjukkan hasil yang menjanjikan, dengan potensi untuk menciptakan terapi inovatif. Bagaimana pemanfaatan soya sauce dan jamur ke dalam produk perawatan kulit ini bisa bermanfaat bagi pengobatan kanker adalah sesuatu yang patut dinantikan geliatnya di masa depan.

Clara Wang

Clara Wang is a distinguished writer and cultural commentator who specializes in societal issues affecting marginalized communities. After receiving her degree from Stanford University, Clara joined the editorial team at a prominent news outlet where she has been instrumental in launching campaigns that promote diversity and inclusion in journalism.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *