FDA Setujui Pil Pertama untuk Kanker Paru-paru Non-sel Kecil

  • FDA menyetujui Zegfrovy sebagai pil pertama untuk NSCLC.
  • Zegfrovy efektif untuk pasien dengan mutasi EGFR exon 20.
  • Oncomine Dx Express Test mempercepat deteksi mutasi cancer.

FDA Izinkan Pil Pertama untuk Kanker Paru-paru

FDA kini telah memberikan izin penggunaan cepat untuk pil pertama sejenisnya untuk pengobatan kanker paru-paru yang dikenal sebagai kanker paru-paru non-sel kecil (NSCLC). Obat ini dinamakan sunvozertinib dan dikenal dengan merek dagang Zegfrovy. Obat ini ditujukan untuk orang dewasa yang mengalami NSCLC lanjutan dan berfungsi bagi mereka yang memiliki perubahan genetik tertentu, yang disebut mutasi penyisipan EGFR exon 20.

Obat dan Tes untuk Deteksi Lebih Cepat

Zegfrovy diambil secara oral sebanyak satu kali sehari dan menjadi lebih mudah bagi pasien untuk mematuhi pengobatan, yang mana dapat berlangsung lama. Selain itu, FDA juga menyetujui tes bernama Oncomine Dx Express Test, yang digunakan untuk mengidentifikasi mutasi EGFR exon 20 penyisipan pada pasien NSCLC yang mungkin menerima Zegfrovy. Tes ini memberikan hasil hanya dalam 24 jam, sehingga dokter bisa cepat menemukan mutasi dan memulai pengobatan tanpa menunggu lama.

Hasil Uji Coba dan Efektivitas Obat

Kanker paru-paru non-sel kecil (NSCLC) adalah tipe paling umum, mencakup sekitar 80-85% dari semua kasus kanker paru-paru. Mutasi EGFR exon 20 penyisipan merupakan tipe ketiga yang paling umum di antara mutasi EGFR dan berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan serta penyebaran sel kanker. Meskipun hasil uji coba menunjukkan bahwa 46% dari 85 peserta yang mengalami kekambuhan kanker setelah kemoterapi merespon positif terhadap Zegfrovy, perawatan kanker ini tetap sulit karena mutasi bisa berbeda dari masing-masing individu.

Singkatnya, FDA baru saja menyetujui pil Zegfrovy sebagai pengobatan untuk kanker paru-paru non-sel kecil dengan mutasi genetik. Uji coba menunjukkan bahwa obat ini mungkin efektif bagi pasien yang sebelumnya telah menjalani kemoterapi. Meskipun ada efektivitas yang menjanjikan, pengguna perlu waspada terhadap efek samping serius yang dapat ditimbulkan oleh obat tersebut.

Clara Wang

Clara Wang is a distinguished writer and cultural commentator who specializes in societal issues affecting marginalized communities. After receiving her degree from Stanford University, Clara joined the editorial team at a prominent news outlet where she has been instrumental in launching campaigns that promote diversity and inclusion in journalism.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *