Pelemahan Otot Pada Penyintas Kanker: Penelitian Baru Temukan Penyebabnya

  • Pelemahan otot pada penyintas kanker dihubungkan dengan pembuluh darah yang bermasalah.
  • Bocornya pembuluh darah dipicu oleh protein Activin-A yang dikeluarkan tumor.
  • Sekitar 80% pasien kanker lanjut menderita cachexia yang dapat mengganggu kehidupan sehari-hari.
  • Riset menunjukkan pentingnya mengatasi kesehatan pembuluh darah untuk memerangi kehilangan otot.
  • Strategi konsolidasi antara nutrisi, olahraga, dan kesehatan pembuluh darah mungkin dibutuhkan.

Temuan baru tentang pelemahan otot dalam kanker

Pelemahan otot pada penyintas kanker mungkin disebabkan oleh kerusakan yang dapat diobati pada pembuluh darah, sebuah riset terbaru menunjukkan. Peneliti menemukan bahwa tumor dapat menghancurkan pembuluh darah di otot, bahkan jika otot tersebut berada jauh dari lokasi tumor. Temuan ini telah dipublikasikan dalam jurnal Nature Cancer dan memberikan wawasan baru tentang faktor penyebab kehilangan otot pada pasien kanker, sebuah isu kesehatan yang serius dan masih menjadi fokus penelitian aktif.

Dampak tumor terhadap pembuluh darah di otot

Tim peneliti menyelidiki apakah kanker memengaruhi pembuluh darah yang menyuplai oksigen dan nutrisi untuk otot. Pembuluh darah yang sehat diperlukan untuk transportasi darah dari jantung ke seluruh jaringan dan organ dalam tubuh. Namun, pembuluh darah yang tidak sehat kehilangan kemampuan untuk berfungsi dengan baik, sehingga nutrisi bisa bocor dan tidak tersalurkan dengan baik ke jaringan yang membutuhkan. Dengan menggunakan model hewan, peneliti mencatat keberadaan pembuluh darah menjadi lebih sedikit dan lebih bocor pada otot sebelum kelemahan otot mulai terlihat.

Peran Activin-A dalam kehilangan otot

Dalam studi ini, peneliti menemukan bahwa tumor mengeluarkan protein bernama Activin-A yang menyebabkan kebocoran dan kehilangan pembuluh darah di jaringan otot. Dengan mengaplikasikan terapi gen untuk memperbaiki kesehatan pembuluh darah, peneliti berhasil mencegah kehilangan otot. Sayangnya, ketika peneliti melihat otot pada pasien kanker yang telah meninggal, mereka menemukan bahwa jumlah pembuluh darah di otot lebih sedikit dari yang diperkirakan. Hal ini menunjukkan bahwa bahaya kehilangan fungsi pembuluh darah terjadi lebih awal dalam perjalanan kanker dan bisa dijadikan fokus intervensi di kemudian hari.

Kebutuhan terapi untuk mengatasi cachexia

Mungkin satu dari enam penderita kanker akan mengalami cachexia, yang merupakan keadaan kehilangan berat badan dan otot yang serius. Bahkan setelah berhasil menjalani perawatan kanker, banyak penyintas tetap mengalami pegal-pegal otot yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Terapi yang ada saat ini, termasuk penggunaan obat antibodi untuk menargetkan molekul GDF-15 serta program nutrisi yang ditargetkan, diharapkan bisa membantu pasien dalam mendapatkan kembali kekuatan otot.

Menciptakan pendekatan holistik untuk perawatan kanker

Tim peneliti kini sedang menjajaki penggunaan obat dan program olahraga yang dapat meningkatkan kesehatan pembuluh darah. Salah satu strategi adalah dengan memasukkan terapi yang biasa digunakan pada pasien kardiovaskular untuk membantu penyintas kanker mendapatkan kembali kekuatan otot mereka. Melalui penelitian ini, diharapkan pengobatan yang holistik dapat diterapkan untuk meningkatkan kesehatan kardiovaskular serta kualitas hidup pasien kanker secara keseluruhan.

Riset terbaru ini menunjukkan adanya hubungan antara kesehatan pembuluh darah dan kehilangan otot pada pasien kanker. Dengan menemukan bahwa Activin-A menyebabkan bocornya pembuluh darah, peneliti memfokuskan perhatian pada pendekatan baru yang mungkin dapat membantu mencegah atau membalikkan perda otot. Melihat ke depan, penting untuk mengombinasikan terapi tradisional dengan pengobatan yang baru untuk meningkatkan kesehatan pasien kanker secara keseluruhan.

Sofia Garcia

Sofia Garcia is a renowned journalist recognized for her insightful commentaries on social issues and community dynamics. Over her 10-year career, she has worked in various capacities, including reporter, editor, and columnist, across prestigious media outlets. SofĂ­a's passion for storytelling drives her to seek out and report on the narratives that connect individuals to broader societal themes, making her work deeply impactful and relevant.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *