- Corcept mengajukan NDA untuk relacorilant, pengobatan kanker ovarium.
- Hasil fase 3 ROSELLA menunjukkan kombinasi relacorilant efektif.
- Relacorilant tidak menambah burden keselamatan pasien kanker yang diterapi.
Corcept Ajukan NDA untuk Relacorilant pada Kanker Ovarium
Corcept Therapeutics, yang berbasis di Redwood City, California, baru saja mengajukan Aplikasi Obat Baru (NDA) untuk relacorilant, sebuah modulator kortisol selektif, sebagai pengobatan untuk pasien dengan kanker ovarium yang resisten terhadap platinum. Perusahaan ini menjelmakan komitmennya pada penelitian obat yang mengubah cara kerja hormon kortisol untuk mengatasi sejumlah gangguan gawat, termasuk berbagai jenis kanker. Pengajuan ini didorong oleh hasil positif dari uji klinis fase 3 ROSELLA dan fase 2 yang menunjukkan efektivitas relacorilant ketika dikombinasikan dengan nab-paclitaxel, sebuah agen kemoterapi.
Efektivitas Relacorilant dalam Uji Klinis Terbukti Positif
Hasil dari percobaan klinis menunjukkan bahwa pasien yang menerima kombinasi relacorilant dan nab-paclitaxel mengalami perbaikan dalam kelangsungan hidup tanpa perkembangan penyakit dibandingkan mereka yang hanya mengikuti terapi nab-paclitaxel saja. Menariknya, penggunaan relacorilant tidak menambah risiko bagi pasien; efek samping yang ditemukan sama dengan yang terjadi pada pasien di bagian kontrol. Joseph K. Belanoff, CEO Corcept, menekankan pentingnya pengajuan ini, mengingat kebutuhan mendesak untuk opsi pengobatan yang lebih baik bagi pasien dengan kanker ovarium maupun hypercortisolism.
Manfaat Relacorilant dan Harapan untuk Pasien Kanker Ovarium
Relacorilant sendiri bekerja dengan mengikat reseptor glukokortikoid dan memodulasi aktivitas kortisol tanpa mempengaruhi reseptor hormon lain. Dikenal sebagai terapi mulut, relacorilant tidak hanya ditujukan untuk kanker ovarium, melainkan juga untuk gangguan serius lainnya seperti hypercortisolism dan kanker prostat. Dengan sekitar 20,000 pasien wanita di AS yang terdiagnosis dengan kanker ovarium yang resisten platinum setiap tahun, harapan tinggi tercipta bagi mereka untuk mengakses relacorilant setelah mendapatkan persetujuan dari FDA pada akhir tahun 2025.
Aplikasi Obat Baru yang diajukan oleh Corcept untuk relacorilant mencerminkan langkah penting dalam pengembangan pengobatan kanker ovarium, khususnya bagi pasien yang resisten terhadap pengobatan platinum. Dengan bukti klinis yang mendukung dan efek samping yang dapat diterima, harapan bagi pasien untuk menemukan alternatif pengobatan semakin besar. Kesempatan relacorilant untuk menjawab kebutuhan kritis dalam terapi kanker dan gangguan hormonal sangat menjanjikan.