- Perempuan obesitas yang tidak aktif berisiko lebih tinggi terhadap kanker payudara.
- Waktu duduk harian di atas 4 jam berhubungan dengan peningkatan prevalensi kanker.
- Aktivitas fisik dapat mengurangi risiko kanker pada perempuan obesitas.
- Temuan ini menunjukkan pentingnya mengurangi waktu duduk setiap hari.
- Perempuan pascamenopause menunjukkan risiko paling tinggi saat duduk lama.
Risiko kanker payudara pada perempuan obesitas
Perempuan obesitas yang tidak aktif secara fisik dan menghabiskan waktu lama duduk berisiko lebih tinggi menderita kanker payudara, menurut sebuah studi yang dipublikasikan di jurnal BMC Women’s Health. Studi ini mengkhususkan pada hubungan antara waktu duduk harian dan prevalensi kanker payudara di kalangan perempuan obesitas, serta peran aktivitas fisik dalam memperbaiki kondisi tersebut. Intervensi keterlibatan fisik sehari-hari bisa menjadi kunci dalam mencegah kanker payudara pada kelompok berisiko tinggi ini.
Peran aktivitas fisik dalam pencegahan
Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti di Rumah Sakit Rakyat Meizhou, China menunjukkan bahwa perempuan pascamenopause yang duduk lebih dari empat jam per hari memiliki resiko yang lebih signifikan terhadap kanker payudara. Dalam studi ini, mereka menemukan 271 kasus kanker payudara dari total 9706 perempuan obesitas yang diteliti. Menariknya, perempuan yang aktif secara fisik tidak menunjukkan peningkatan prevalensi kanker payudara apapun, terlepas dari seberapa lama mereka duduk, membuktikan bahwa pergerakan harian bisa melindungi mereka dari risiko ini.
Implicasi sosial ekonomi dari waktu duduk
Dari analisis data Survei Kesehatan dan Nutrisi Nasional (NHANES), para peneliti menemukan bahwa perempuan yang memiliki waktu duduk yang lebih lama (4-6 jam, 6-8 jam, dan lebih dari 8 jam) berisiko lebih tinggi terkena kanker payudara. Secara khusus, rata-rata rasio odds (OR) untuk perempuan obesitas yang tidak aktif selama 4-6 jam duduk adalah 2.56, yang menggambarkan hubungan yang jelas antara lama waktu duduk dan meningkatnya risiko. Temuan ini mencerminkan pentingnya mengurangi waktu duduk dan meningkatkan kebiasaan aktif untuk mendapatkan manfaat bagi kesehatan.
Pentingnya kesadaran akan kesehatan
Hasil yang mencolok lainnya dari kajian ini menunjukkan bahwa perempuan dengan latar belakang pendidikan tinggi dan yang menghadapi kesulitan ekonomi menunjukkan peningkatan yang dramatis dalam risiko kanker payudara akibat duduk berlebihan. Ini mencakup aspek dukungan sosial dan akses terhadap peluang untuk berolahraga secara teratur. Dalam konteks ini, hasil studi menyoroti perlunya intervensi untuk meningkatkan aktivitas fisik dan menurunkan waktu duduk di antara perempuan, terutama di populasi yang rentan seperti ini.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa perempuan obesitas yang tidak aktif dengan waktu duduk lebih dari empat jam per hari berisiko lebih tinggi terhadap kanker payudara. Sedangkan perempuan obesitas yang aktif secara fisik tidak menunjukkan peningkatan risiko ini. Maka, promosi aktivitas fisik dan pengurangan waktu duduk seharusnya menjadi fokus utama dalam upaya pencegahan kanker payudara, terutama bagi perempuan yang lebih tua dan pascamenopause.