- Kanker otak pediatrik ETMR adalah salah satu yang paling agresif.
- Tingkat kelangsungan hidup ETMR sangat rendah, terapi baru dibutuhkan.
- Penelitian ini menggunakan pemetaan sel tunggal untuk menyelidiki ETMR.
- MikroRNA C19MC dapat menghambat perkembangan sel normal dalam tumor.
- Obat yang sudah ada menunjukkan efek anti-tumor yang kuat di laboratorium.
Harapan Baru untuk Anak-Anak dengan Kanker Otak
Susanna Fletcher Greer, Kepala Ilmiah di V Foundation, baru-baru ini mendatangkan harapan baru bagi anak-anak yang bergantung pada bantuan perhatian medis. Pada akun LinkedIn-nya, dia mengungkapkan betapa tragisnya keadaan anak-anak yang didiagnosis dengan jenis kanker otak pediatrik yang sangat agresif, yaitu Embryonal Tumor dengan Multilayered Rosettes (ETMR). Umumnya terdiagnosis sebelum usia tiga tahun, ETMR memiliki tingkat kelongsoran yang sangat rendah, sehingga pengembangan terapi baru sangat mendesak dan sangat diperlukan.
Studi Revolusioner tentang ETMR dan Sel-Sel Kankernya
Dalam studi yang revolusioner, Dr. Volker Hovestadt dan timnya di Dana-Farber Cancer Institute melakukan analisis canggih menggunakan pemetaan sel tunggal dan pencitraan spasial. Hasilnya menunjukkan bahwa ETMR meniru tahap awal perkembangan otak, dengan perpaduan sel-sel seperti stem dan sel-sel mirip neuron yang lebih matang, terjebak dalam siklus perkembangan yang rusak. Di tengah kekacauan ini terletak sekumpulan molekul penggerak kanker yang disebut mikroRNA C19MC, dikatakan sebagai penghambat perkembangan normal, menyegel sel-sel di dalam keadaan “tidak pernah tumbuh dewasa.”
Strategi Pengobatan Berbasis Penelitian Baru
Lebih mengesankan lagi, tim Hovestadt menemukan bahwa sel-sel dalam tumor berkomunikasi satu sama lain melalui sistem dan jalur komunikasi untuk mendorong pertumbuhan kanker. Dengan mengganggu jalur-jalur ini menggunakan obat yang sudah dalam proses pengembangan—beberapa di antaranya bahkan telah disetujui oleh FDA—mereka melihat efek anti-tumor yang signifikan dalam model laboratorium dan bahkan berhasil membantu salah satu pasien muda. Temuan ini memberikan cetak biru untuk menargetkan ETMR dari akarnya dengan memblokir sinyal-sinyal yang mendukung pertumbuhannya dan mencegah maturasi sel-sel sehat.
Penelitian ini menunjukkan ada harapan baru bagi pasien termuda yang menghadapi ETMR, membawa strategi pengobatan yang dapat diuji dan diimplementasikan. Pendanaan dari V Foundation menjadi kunci dalam pencapaian ini, berkat investasi dari para donor yang mendukung ilmu pengetahuan yang berani. Hasil temuan ini memang patut untuk diperhatikan oleh keluarga yang bersangkutan.