Uji klinis fase 2 menunjukkan penambahan atezolizumab meningkatkan tingkat pCR pada kanker payudara HER2-positif, dengan pCR 60,3% secara keseluruhan. Pasien PD-L1-negatif menunjukkan pCR tertinggi. Efek samping serius ditemukan pada 29,3% pasien, tanpa efek samping khusus yang signifikan. Penelitian ini mengeksplorasi hubungan antara imunoterapi dan kemoterapi dalam pengobatan kanker.
Dalam uji klinis fase 2 bernama ABCSG-52/ATHENE, penambahan atezolizumab (Tecentriq) ke dalam regimen trastuzumab (Herceptin) dan pertuzumab (Perjeta) menunjukkan tingkat respons patologi lengkap (pCR) yang tinggi pada pasien dengan kanker payudara HER2-positif. Data menunjukkan pCR sebesar 60,3% pada keseluruhan populasi, dengan 65,5% pada kelompok yang menerima kombinasi dan 55,2% pada yang hanya mendapatkan trastuzumab/pertuzumab.
Dari pasien yang dianalisis untuk beban kanker residual (RCB), tingkat remisi lengkap atau hampir lengkap mencapai 80,0%, dengan kelompok pCR tertinggi adalah pasien PD-L1-negatif pada kombinasi atezolizumab yang mencapai 73,3%. Hasil lainnya menunjukkan tingkat respons komulatif (ORR) sebesar 89,3%, dengan hingga 37,5% menunjukkan respons radiologis lengkap.
Analisis menunjukkan bahwa wanita premenopause memiliki pCR yang lebih rendah dibandingkan postmenopause, serta indeks massa tubuh yang lebih tinggi dapat meningkatkan kemungkinan pCR. Namun, kedua aspek ini tidak mencapai signifikansi statistik. Efek samping serius terjadi pada 29,3% populasi keseluruhan, dengan efek samping umum termasuk mual, diare, dan kelelahan.
Gabriel Rinnerthaler, seorang profesor di Universitas Kedokteran Graz, mencatat bahwa penambahan inhibitor anti–PD-L1 memberikan pertanyaan menarik tentang urutan kemoterapi dan imunoterapi serta makna biologis dari ekspresi PD-L1. Studi ini mengikutsertakan 58 pasien dengan kanker payudara HER2-positif yang memenuhi kriteria inklusi dan memiliki status ECOG 0 atau 1.
Penelitian menunjukkan bahwa menambahkan atezolizumab ke dalam regimen pengobatan kanker payudara HER2-positif menghasilkan tingkat respons patologi lengkap yang tinggi, terutama pada pasien PD-L1-negatif. Tidak ada asosiasi statistik signifikan antara pCR dan faktor demografis, walaupun ada indikasi adanya hubungan. Hasil ini memberikan wawasan tentang kemajuan dalam pengobatan kanker payudara HER2-positif dan potensi peran imunoterapi.
Sumber Asli: www.cancernetwork.com