Diet Mediterania dikaitkan dengan pengurangan risiko kanker obesitas sebesar 6% dalam penelitian dengan lebih dari 450.000 peserta. Meskipun tidak terpengaruh oleh BMI, diet ini berpengaruh positif pada kesehatan. Penelitian menunjukkan peran penting diet dalam strategi pencegahan kanker melalui pola makan sehat.
Diet Mediterania dapat mengurangi risiko kanker terkait obesitas sebesar 6%. Meskipun BMI dan rasio pinggang-pinggul tidak berpengaruh, pola makan ini masih memberikan manfaat signifikan bagi kesehatan. Penelitian ini melibatkan lebih dari 450.000 peserta dari sepuluh negara Eropa dan menyoroti pentingnya diet sehat untuk mencegah kanker.
Para peneliti menggunakan data dari studi EPIC yang melibatkan peserta berusia 35 hingga 70 tahun. Mereka mengkaji pola makan berdasarkan 14 kelompok makanan penting, dengan perhatian khusus pada konsumsi ikan, sayuran, dan biji-bijian. Dengan mempertimbangkan gaya hidup dan ukuran tubuh, mereka mengelompokkan partisipan berdasarkan adopsi diet Mediterania.
Temuan menunjukkan bahwa peserta dengan kepatuhan tinggi terhadap diet Mediterania memiliki risiko terkena kanker terkait obesitas yang lebih rendah. Khususnya, diet ini berkaitan dengan penurunan risiko kanker kolorektal, hati, dan ginjal. Penelitian ini juga menemukan bahwa untuk wanita, tidak ada hubungan antara diet ini dengan risiko kanker payudara pascamenopause.
Meskipun ada kekurangan dalam penelitian ini, hasil menunjukkan bahwa diet Mediterania memiliki manfaat jangka panjang. Penelitian ini menyoroti perlunya penelitian lebih lanjut untuk mengeksplorasi mekanisme biologis di balik hubungan antara diet dan risiko kanker. Saran dari peneliti adalah agar studi mendatang melakukan uji klinis yang lebih definitif.
Penelitian menunjukkan bahwa kepatuhan tinggi terhadap diet Mediterania dapat mengurangi risiko kanker yang terkait dengan obesitas. Penekanan pada pola makan sehat dan gaya hidup dapat membantu mengurangi risiko kanker, meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami sepenuhnya mekanisme yang terlibat. Ini menegaskan pentingnya memberi perhatian pada pola makan dalam strategi pencegahan kanker.
Sumber Asli: www.medicalnewstoday.com