Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan rutin aspirin dapat mengurangi risiko kanker kolorektal 20-30%. Interaksi genetik juga berperan dalam pengaruh aspirin ini, dengan dua polimorfisme baru teridentifikasi. Studi besar melibatkan lebih dari 72.500 orang dengan hasil menunjukkan bahwa penggunaan aspirin dan NSAID lainnya efektif dalam pencegahan kanker, terutama pada wanita.
Pendidikan kanker dan dukungan informasi 24/7 tersedia melalui helpline kami. Tim spesialis siap membantu menjawab pertanyaan terkait diagnosis kanker dan memberikan dukungan melalui telepon atau obrolan online. Beberapa topik yang dapat kami bantu mencakup cara berpartisipasi dalam perlawanan melawan kanker. Kami juga merekomendasikan agar pertanyaan medis dibahas dengan dokter.
Penelitian besar menunjukkan bahwa penggunaan aspirin secara rutin dapat mengurangi risiko kanker kolorektal hingga 20-30%. Meskipun mekanisme pasti belum sepenuhnya diketahui, para ilmuwan menduga bahwa variasi genetik dalam individu berinteraksi dengan aspirin dan NSAID lainnya untuk mempengaruhi risiko. Beberapa studi telah mengkaji hubungan antara penggunaan NSAID dan kanker kolorektal, namun hasilnya bervariasi.
Sebuah studi terbaru dalam jurnal Science Advances mencoba memahami dampak aspirin dan NSAID terhadap risiko kanker kolorektal serta genetik yang terlibat. Peneliti melaksanakan pemindaian interaksi gen-lawan obat berskala genome (GWIS) untuk mengidentifikasi polimorfisme nukleotida tunggal (SNP) yang terkait dengan penggunaan aspirin dan NSAID. Hasil menunjukkan bahwa penggunaan rutin aspirin mengurangi risiko kanker kolorektal, dengan dua daerah genetik baru diidentifikasi dalam prosesnya.
Tim peneliti terdiri dari lebih dari 70 ilmuwan, menganalisis data dari lebih dari 72.500 orang. Penelitian ini berhasil menemukan bahwa penggunaan rutin aspirin dan NSAID lainnya mengurangi risiko kanker kolorektal secara konsisten, termasuk diantara individu yang memiliki gaya hidup tidak sehat. Temuan ini juga mengindikasikan bahwa wanita merespons lebih baik terhadap penggunaan NSAID dibandingkan pria.
Hasil penelitian menegaskan bahwa pengaruh aspirin tergantung pada lokasi genetik tertentu, dengan dua SNP baru yang ditemukan. Identifikasi varian genetik merupakan langkah awal untuk pendekatan pencegahan yang lebih tepat sasaran, untuk mengidentifikasi individu yang paling mungkin mendapatkan manfaat dari aspirin dan NSAID dalam pencegahan kanker kolorektal. Namun, analisis ini dibatasi pada individu dengan keturunan Eropa, dan studi mendatang harus melibatkan kelompok etnis lainnya.
Studi menunjukkan bahwa penggunaan rutin aspirin dapat secara signifikan mengurangi risiko kanker kolorektal, dengan varian genetik berperan dalam interaksinya. Dua SNP baru diidentifikasi, yang membuka jalan untuk pencegahan kanker yang lebih ditargetkan. Ini juga menunjukkan pentingnya mempertimbangkan kekhususan rasial dalam penelitian di masa depan.
Sumber Asli: www.cancer.org