Studi retrospektif memperlihatkan bahwa enfortumab vedotin tidak menyebabkan toksisitas berlebihan pada pasien berusia di atas 80 tahun dengan karsinoma urothelial. Hasil menunjukkan adanya pengurangan dosis awal yang bermanfaat dan efek samping yang terkelola dengan baik. Tidak ada pasien mengalami toksisitas grade 4/5, menandakan bahwa pengobatan ini aman untuk kelompok usia lanjut.
Sebuah studi retrospektif menunjukkan bahwa enfortumab vedotin aman untuk pasien berusia di atas 80 tahun dengan karsinoma urothelial, tanpa menunjukkan toksisitas yang berlebihan. Hasil penelitian yang dipresentasikan di Simposium Kanker Genitourinari 2025, menunjukkan banyak pasien berusia 85 tahun dan lebih menerima pengurangan dosis awal enfortumab vedotin. Penerapan pengurangan dosis awal dapat mengurangi risiko efek samping terkait pengobatan.
Dari 26 pasien yang diteliti, median usia adalah 86,5 tahun. Sekitar 69% pasien menerima monoterapi enfortumab vedotin, sedangkan 31% mendapatkan kombinasi dengan pembrolizumab. Setelah pengobatan, 27% pasien masih dalam perawatan enfortumab vedotin dengan infus rata-rata sebanyak 10,5 kali.
Efek samping yang paling umum adalah grade 1 (30,8%) dan tidak ada pasien yang mengalami toksisitas grade 4/5. Beberapa efek samping yang dilaporkan termasuk neuropati (34,6%) dan gejala ocular (19,2%). Penilaian toksisitas menggunakan kriteria CTCAE versi 5 dan mencakup pasien dari dua institusi akademik di California Selatan.
Enfortumab vedotin disetujui FDA pada Juli 2021 dan kombinasi dengan pembrolizumab mendapatkan persetujuan cepat pada April 2023, kemudian disetujui penuh pada Desember 2023. Penelitian ini menunjukkan bahwa pasien usia di atas 80 tahun rentan terhadap toksisitas, tetapi pengobatan ini dapat dikelola dengan pengurangan dosis yang tepat.
Studi retrospektif ini menunjukkan bahwa enfortumab vedotin aman untuk pasien berusia di atas 80 tahun dengan karsinoma urothelial, dengan pengurangan dosis awal yang dapat mengurangi efek samping. Tidak ada kejadian toksisitas berat yang ditemukan, menunjukkan potensi enfortumab vedotin sebagai pilihan pengobatan pada kelompok usia lanjut. Penting untuk terus mengevaluasi strategi dosis untuk meminimalkan risiko pada pasien tua.
Sumber Asli: www.onclive.com