Kanker Kolorektal Meningkat pada Populasi Muda di Colorado

Kolon dan kanker rektum kini meningkat di populasi muda, dengan skrining dianjurkan mulai usia 45. Kolonoskopi efektif dalam deteksi dini, terutama pada mereka berisiko. Riwayat keluarga mempercepat usia skrining menjadi 40 tahun.

Seorang dokter di Colorado, Dr. Carlene Chun, mengamati peningkatan kasus kanker kolorektal pada populasi yang lebih muda. Kini, pemeriksaan rutin dianjurkan mulai usia 45 tahun, berbeda dari sebelumnya yang di usia 50 tahun. Kanker kolorektal merupakan penyebab kematian akibat kanker kedua terbanyak di AS.

Dalam 30 tahun terakhir, terjadi penurunan signifikan dalam insiden dan tingkat kematian akibat kanker kolorektal. Namun, jumlah kasus di kalangan orang berusia 40-an dan 50-an meningkat tajam. Saat ini, bulan Maret adalah Bulan Kesadaran Kanker Kolorektal, dan kolonoskopi dianggap sebagai alat skrining terbaik.

Dr. Chun menjelaskan bahwa meski kolonoskopi tidak selalu dinantikan, persiapan untuk prosedur ini kini lebih mudah. Pasien bisa makan beberapa makanan sehari sebelum serta menggunakan pil untuk membersihkan usus. Kolonoskopi memiliki tingkat efektivitas 95% dalam menemukan lesi pra-kanker. Untuk yang memiliki riwayat keluarga kanker kolorektal, disarankan untuk mulai skrining di usia 40 tahun atau 10 tahun lebih awal dari usia anggota keluarga yang terdiagnosis kanker.

Peningkatan kasus kanker kolorektal pada usia muda perlu menjadi perhatian. Skrining yang lebih dini dan kesadaran akan pemeriksaan kolonoskopi sangat penting untuk mendeteksi dan mengurangi risiko. Dengan mengikuti panduan baru, diharapkan angka kematian akibat kanker kolorektal dapat ditekan.

Sumber Asli: www.denver7.com

Miguel Santos

Miguel Santos is a renowned journalist with an expertise in environmental reporting. He has dedicated the last 12 years to exposing the impacts of climate change and advocating for sustainable practices through powerful storytelling. A graduate of the University of California, Miguel’s insights have influenced policy decisions and raised awareness on critical ecological issues.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *