Periode yang Terlewat: Tanda Kanker Ovarium atau Sebab Lain?

Missed period tidak langsung menunjukkan kanker ovarium, tetapi bisa jadi gejala kebetulan. Kanker ini memiliki gejala yang tidak spesifik dan sering kali membuat diagnosis terlambat. Ada tiga jenis utama kanker ovarium, dengan kanker epitel sebagai yang paling umum. Waspadalah pada gejala lain dan konsultasikan ke dokter.

Hari yang terlewat tidak langsung menunjukkan kanker ovarium, tetapi bisa jadi gejala yang bersifat kebetulan, menurut Dr. Sampada Dessai. Kanker ovarium terjadi di ovarium, tuba falopi, atau lapisan abdomen. Gejalanya meliputi nyeri perut, pendarahan vagina, berkemih sering, dan perubahan nafsu makan, yang seringkali membuat diagnosis terlambat.

Dr. Dessai menegaskan, meski kesadaran tentang kanker ovarium meningkat, banyak wanita bertanya apakah periode yang terlewat adalah tanda kanker. Meski jarang, penting untuk berkonsultasi ke dokter terkait penyebabnya. Tiga jenis utama kanker ovarium meliputi kanker epitel, kanker sel germinal, dan kanker stromal.

Kanker epitel adalah yang paling umum dan sering dialami wanita pascamenopause. Gejala umumnya meliputi kembung, pembesaran perut, kesulitan makan, perasaan kenyang, dan berkemih sering. Meskipun sindrom menstruasi tidak teratur dapat terjadi, periode terlewat lebih merupakan gejala kebetulan, bukan tanda pasti kanker.

Kanker stromal dapat mempengaruhi wanita dari semua usia dan mungkin terkait dengan gangguan hormonal serta pola perdarahan yang tidak normal. Jika mengalami gejala ini, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter. Artikel ini hanya bersifat informatif dan tidak menggantikan saran medis profesional.

Kanker ovarium sering kali ditandai dengan gejala yang tidak spesifik, dan periode yang terlewat bukanlah indikator langsung dari kanker ini. Wanita disarankan untuk memperhatikan gejala lain dan berkonsultasi dengan dokter jika ada kekhawatiran. Penting untuk paham bahwa meskipun ada keterkaitan dengan gangguan hormonal, periode yang terlewat lebih merupakan gejala kebetulan.

Sumber Asli: www.hindustantimes.com

Miguel Santos

Miguel Santos is a renowned journalist with an expertise in environmental reporting. He has dedicated the last 12 years to exposing the impacts of climate change and advocating for sustainable practices through powerful storytelling. A graduate of the University of California, Miguel’s insights have influenced policy decisions and raised awareness on critical ecological issues.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *