Peningkatan Bedah Kanker Paru yang Kurang Invasif

Studi dari Duke University menunjukkan pergeseran ke prosedur kanker paru-paru yang kurang invasif, seperti segmentektomi dan reseksi wedges, untuk pasien muda dan sehat. Prosedur lobektomi menurun, sedangkan teknik baru menunjukkan hasil kelangsungan hidup yang menjanjikan. Penelitian mendukung perlunya uji klinis lebih lanjut untuk memvalidasi temuan tersebut.

Sebuah studi terbaru dari Duke University School of Medicine menunjukkan bahwa tindakan pembedahan kanker paru-paru beralih ke prosedur yang kurang invasif, terutama untuk pasien yang lebih muda dan sehat. Prosedur tradisional seperti lobektomi yang merupakan standar emas untuk kanker paru-paru tahap awal kini semakin jarang digunakan.

Data menunjukkan bahwa pasien lebih memilih teknik seperti segmentektomi dan reseksi wedges, yang mengangkat bagian paru-paru yang terpengaruh kanker sambil mempertahankan jaringan paru-paru yang sehat. Penelitian ini melibatkan data dari 76.466 kasus kanker paru-paru dari National Cancer Database antara 2004 dan 2020.

Penulis utama penelitian, Xiaofei Wang, PhD, menyatakan temuan ini sangat menggembirakan. Namun, para peneliti ingat bahwa perlu ada uji klinis yang lebih banyak mengenai pengobatan pasien untuk membuktikan apakah tren pembedahan ini membawa hasil yang lebih baik. Dari analisis, prosedur lobektomi menurun dari 75,2% menjadi 67,6%, sedangkan segmentektomi meningkat lebih dari dua kali lipat dari 4,3% menjadi 9,7%.

Keberhasilan dalam keselamatan pasien semakin meningkat berkat kemajuan teknik bedah dan deteksi tumor yang lebih baik. Kanker paru menyebabkan 1 dari 5 kematian akibat kanker, dengan merokok sebagai faktor risiko utama. Tanpa gejala yang spesifik, kanker paru stadium awal seringkali sulit dideteksi.

Pasien yang lebih muda dan dengan tumor kecil cenderung memilih pembedahan yang kurang invasif. Hal ini menunjukkan perubahan signifikan dari tren sebelumnya, di mana prosedur ini lebih umum ditemui pada pasien yang lebih tua. Segmentektomi menunjukkan angka kelangsungan hidup lima tahun yang sebanding dengan lobektomi, sedangkan reseksi wedged mengalami peningkatan signifikan.

Deteksi dini dan kemajuan teknik pembedahan seperti robotika membuat prosedur ini lebih mudah dilakukan. Penelitian ini didukung sebagian oleh National Institutes of Health dan National Institute of Aging, termasuk beberapa penulis dari berbagai institusi berprestasi.

Studi ini menunjukkan pergeseran menuju prosedur pembedahan kanker paru-paru yang kurang invasif bagi pasien muda dan sehat. Segmentektomi dan reseksi wedges mendapatkan popularitas, dibandingkan dengan lobektomi tradisional. Keberhasilan dari pembedahan ini, berkat kemajuan dalam teknik dan deteksi tumor, menunjukkan potensi meningkatkan hasil untuk pasien kanker paru-paru. Meskipun optimis, perlu lebih banyak penelitian untuk menilai efek jangka panjang dari tren ini.

Sumber Asli: medschool.duke.edu

Nina Sharma

Nina Sharma is a rising star in the world of journalism, celebrated for her engaging storytelling and deep dives into contemporary cultural phenomena. With a background in multimedia journalism, Nina has spent 7 years working across platforms, from podcasts to online articles. Her dynamic writing and ability to draw out rich human experiences have earned her features in several respected publications, captivating a diverse audience.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *