Penelitian dari Universitas Nevada menunjukkan potensi TIMP dan versi rekayasa untuk mengatasi glioblastoma multiforme (GBM), tumor otak paling mematikan. Molekul ini mengurangi migrasi dan invasi sel kanker tanpa efek signifikan pada sel sehat, membuka jalan untuk terapi baru.
Dua peneliti dari Universitas Nevada meneliti potensi molekul alami dan rekayasa untuk memblokir pergerakan sel kanker, memberikan strategi menjanjikan untuk melawan kanker otak paling mematikan, glioblastoma multiforme (GBM). Penelitian mereka dipublikasikan dalam Oncotarget oleh Elham Taheri dan Maryam Raeeszadeh-Sarmazdeh, PhD.
GBM merupakan tumor otak ganas yang paling umum, menyumbang 47.7% dari semua kasus. Dengan insiden 3.21 per 100.000 populasi, GBM sulit diobati karena penyebarannya yang cepat ke jaringan otak sehat, membuat pengangkatan secara bedah hampir mustahil. Enzim matriks metalloproteinase (MMPs) menjadi penggerak utama perilaku invasif tumor ini.
Taheri dan Raeeszadeh-Sarmazdeh menyelidiki TIMPs dan versi rekayasa dari molekul ini, dengan fokus pada dua varian TIMP, yaitu TIMP-1 dan TIMP-3. Mereka menguji efektivitasnya terhadap MMP-9 dalam model sel GBM. Hasil penelitian menunjukkan TIMP rekayasa memiliki efektivitas sama atau lebih baik daripada yang alami dalam mengurangi migrasi dan invasi sel kanker.
Kendala terbesar dalam pengobatan kanker otak adalah pengiriman obat menembus penghalang darah-otak. Peneliti menggunakan peptida penetran sel untuk membantu varian TIMP mencapai dan memasuki sel kanker. Hasil menunjukkan TIMP rekayasa berhasil mencapai sel tumor tanpa mempengaruhi sel sehat pada dosis rendah, menjadikannya kandidat kuat untuk pengembangan obat lebih lanjut.
Penelitian ini berpotensi menghasilkan pilihan pengobatan baru untuk GBM yang memiliki terapi efektif yang sangat sedikit. Peneliti berencana untuk menguji varian TIMP di model hewan untuk menilai efek jangka panjang dan keamanannya serta kemungkinan menggabungkan TIMP rekayasa dengan terapi lainnya, seperti kemoterapi atau imunoterapi. Hasil penelitian ini dapat menjadi langkah penting dalam pertempuran melawan kanker otak.
Penelitian ini menunjukkan bahwa TIMP rekayasa memiliki potensi besar dalam pengobatan GBM. Hasilnya, yang menunjukkan kemampuan mengurangi invasi sel kanker dengan dampak minimal terhadap sel sehat, membuat mereka kandidat yang menjanjikan untuk pengembangan obat lebih lanjut. Peneliti berencana untuk melanjutkan uji coba pada model hewan untuk mengevaluasi efek jangka panjang dan keselamatan.
Sumber Asli: www.insideprecisionmedicine.com