Peneliti dari UTEP mengamankan paten untuk pyronaridine, obat malaria, yang menunjukkan potensi dalam mengobati kanker. Penelitian menunjukkan bahwa obat ini memperlambat replikasi sel kanker dan memicu kematian sel. Pengujian awal menunjukkan hasil positif, tetapi uji klinis masih diperlukan sebelum digunakan secara luas.
Para peneliti di University of Texas di El Paso (UTEP) telah mengamankan paten untuk pyronaridine, obat anti-malaria yang memiliki potensi untuk melawan sel kanker. Obat ini telah digunakan selama lebih dari 30 tahun untuk mengobati malaria. Penemuan ini berasal dari penyampaian di seminar universitas pada tahun 2017 yang dihadiri oleh Renato Aguilera, Ph.D., yang menyadari bahwa struktur molekul dari obat ini dapat bermanfaat untuk menyerang sel kanker.
Aguilera dan mantan mahasiswa doktoralnya, Paulina Villanueva, melakukan penelitian laboratorium untuk memahami interaksi pyronaridine dengan sel kanker. Hasil penelitian mereka menunjukkan bahwa obat ini memperlambat replikasi sel kanker dan menyebabkan kematian sel secara terprogram dalam beberapa jenis kanker. Kimia pyronaridine mengganggu aktivitas enzim topoisomerase II yang diperlukan untuk replikasi sel kanker, memperlambat pertumbuhan kanker dan memicu kematian sel kanker.
Obat ini tidak memengaruhi sel-sel normal yang tidak membelah cepat, menjaga kesehatan sel tetap utuh. “Dengan pyronaridine, kami memiliki trifecta: memperlambat pertumbuhan sel, kematian sel terprogram, dan dampak minimal pada sel sehat,” kata Aguilera. Selain itu, pyronaridine telah menunjukkan dampak positif dalam uji coba hewan dan juga pada pasien dengan kanker stadium akhir melalui studi perintis.
Namun, Aguilera menyatakan bahwa pyronaridine harus melewati uji klinis untuk memastikan keselamatan dan efektivitasnya pada manusia sebelum digunakan secara luas. Villanueva, yang kini menjadi peneliti pascadoktoral, menekankan pentingnya penelitian ini sebagai langkah maju dalam pengobatan kanker. Paten untuk pyronaridine telah diterbitkan musim semi ini, dan Aguilera diakui sebagai pemilik kekayaan intelektual oleh Patent and Trademark Office Amerika Serikat.
Penelitian di UTEP menunjukkan bahwa pyronaridine, obat anti-malaria, memiliki potensi untuk digunakan dalam pengobatan kanker. Paten telah diamankan dan penelitian lebih lanjut diperlukan sebelum penggunaan klinis. Hasil awal menunjukkan dampak positif pada sel kanker tanpa memengaruhi sel sehat, serta peluang untuk dikombinasikan dengan terapi imun. Kolaborasi dengan Armaceutica juga mendukung pengembangan lebih lanjut dalam terapi kanker.
Sumber Asli: www.technologynetworks.com