Studi Kanker Menggunakan Imunoterapi Capai Remisi Penuh pada Semua Pasien

Sebuah studi di Memorial Sloan Kettering Cancer Center berhasil mencapai remisi lengkap pada semua 14 pasien dengan kanker rektum non-metastatik menggunakan imunoterapi. Temuan ini berpotensi menggantikan kemoterapi dan radiasi, serta menyelamatkan pasien dari efek samping berat. Penelitian ini menargetkan tumor dengan mutasi genetik MMRd dan menunjukkan hasil yang sangat positif dalam pengobatan kanker.

Sebuah studi klinis inovatif di Memorial Sloan Kettering Cancer Center berhasil mengobati semua 14 pasien dengan kanker rektum non-metastatik melalui imunoterapi, yang membuktikan kekuatan pengobatan ini. Semua peserta tidak menunjukkan jejak kanker setelah perawatan, dengan beberapa di antaranya bebas kanker selama lebih dari dua tahun. Temuan ini menunjukkan bahwa imunoterapi berpotensi menggantikan kemoterapi, radiasi, atau operasi sebagai perawatan lini pertama.

Trial ini berfokus pada tumor dengan mutasi genetik tertentu, yaitu mismatch repair-deficient (MMRd), dan menggunakan inhibitor checkpoint yang memblokir protein PD-1 pada sel T. Peserta berusia 18 hingga 65 tahun tidak menjalani radiasi, kemoterapi, atau operasi, dan semua pasien mencapai remisi penuh.

Investigasi utama, Dr. Andrea Cercek, menyebutkan, “Sangat memuaskan mendapatkan respon positif dari pasien bahwa mereka tidak kehilangan fungsi tubuh normal karena radiasi atau operasi.” Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pasien yang bisa mendapatkan manfaat maksimal dari imunoterapi tanpa mengalami efek samping berat dari perawatan standar.

Dengan sekitar 45.000 kasus baru kanker rektum terdiagnosis di AS setiap tahun, hasil trial ini penting untuk pengembangan pengobatan lebih lanjut. Dr. Scott Kopetz dari MD Anderson Cancer Center menyebut hasilnya “membanggakan dan bisa mengubah permainan” dalam perawatan kanker, terutama untuk pasien dengan tumor MMRd.

Meski hasil awal menunjukkan janji positif, para peneliti mengingatkan untuk tetap berhati-hati dan melanjutkan pemantauan efektivitas dan dampak jangka panjang imunoterapi sebagai terapi lini pertama. Peserta seperti Sascha Roth berbagi pengalaman hidupnya yang terubah setelah mengikuti studi, merasa bersyukur atas kesempatan untuk mendapatkan perawatan terbaru, dan kini bebas kanker, menantikan masa depan yang cerah dengan harapan baru.

Temuan dari studi klinis ini menunjukkan potensi besar imunoterapi dalam pengobatan kanker rektum, menawarkan alternatif dengan efek samping yang lebih ringan dibandingkan perawatan tradisional. Pendekatan ini membuka kemungkinan baru bagi banyak pasien, dengan harapan untuk melanjutkan penelitian guna mengkonfirmasi efektivitas dan keamanan penggunaan imunoterapi sebagai lini pertama. Hasil awal memberi optimisme pada pasien dan komunitas medis mengenai masa depan pengobatan kanker.

Sumber Asli: www.thebrighterside.news

Clara Wang

Clara Wang is a distinguished writer and cultural commentator who specializes in societal issues affecting marginalized communities. After receiving her degree from Stanford University, Clara joined the editorial team at a prominent news outlet where she has been instrumental in launching campaigns that promote diversity and inclusion in journalism.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *