Penelitian Menunjukkan Hewan Besar Lebih Rentan Terhadap Kanker

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa hewan lebih besar cenderung mengalami kanker lebih banyak, menentang keyakinan lama. Peto’s paradox yang mengatakan bahwa spesies besar harus lebih rentan pada kanker tidak terbukti. Temuan ini juga mengungkap bahwa spesies yang berevolusi lebih cepat memiliki mekanisme untuk mitigasi risiko kanker.

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa hewan yang lebih besar cenderung memiliki risiko kanker yang lebih tinggi, menantang kepercayaan lama yang menyatakan sebaliknya. Selama ini, para ilmuwan percaya bahwa hewan besar seperti gajah dan paus seharusnya memiliki lebih banyak kanker karena mereka memiliki lebih banyak sel. Namun, bukti menunjukkan bahwa beberapa spesies kecil bisa lebih rentan terhadap kanker.

Peto’s paradox menyatakan bahwa spesies yang lebih besar seharusnya memiliki prevalensi kanker yang lebih tinggi, karena jumlah sel mereka yang lebih banyak. Namun, penelitian baru menggunakan dataset dari lebih dari 260 spesies menunjukkan bahwa hewan yang lebih besar memang memiliki lebih banyak kanker dibandingkan spesies yang lebih kecil. Temuan ini merombak interpretasi tradisional tentang Peto’s paradox.

Penelitian menunjukkan bahwa meskipun spesies besar sering mengalami peningkatan risiko kanker, mereka yang mencapai ukuran tersebut dengan cepat mengembangkan mekanisme untuk mengurangi risiko. Misalnya, lumba-lumba umum berevolusi lebih cepat dibandingkan mamalia lain, dan memiliki prevalensi kanker yang lebih rendah dari yang diperkirakan.

Humans dan kelelawar, meski berevolusi dengan cepat, tidak dapat dibandingkan dalam hal prevalensi kanker, karena banyak faktor kompleks yang mempengaruhi kanker pada manusia. Ini termasuk akses ke pengobatan modern dan gaya hidup. Penelitian ini tidak memasukkan manusia dalam analisis karena kompleksitas penyakit kanker pada manusia.

Dalam konteks evolusi, prevalensi kanker meningkat dengan ukuran tubuh. Penelitian ini menemukan bahwa hewan seperti tikus telanjang yang memiliki resistensi kanker yang sangat tinggi bisa memberikan wawasan tentang cara mencegah atau mengobati kanker pada manusia. Namun, beberapa spesies seperti amfibi dan reptil tidak menunjukkan pola yang sama, di mana spesies yang lebih besar memiliki risiko kanker lebih tinggi.

Temuan penelitian ini menantang kepercayaan lama bahwa hewan besar lebih rentan terhadap kanker. Hewan yang lebih besar ternyata memiliki prevalensi kanker yang lebih tinggi, tetapi spesies yang berevolusi dengan cepat mengembangkan mekanisme untuk mengatasi risiko tersebut. Penelitian ini memberikan wawasan baru tentang hubungan antara ukuran tubuh, evolusi, dan kanker yang bisa berimplikasi bagi pengobatan kanker pada manusia di masa depan.

Sumber Asli: www.ndtv.com

Clara Wang

Clara Wang is a distinguished writer and cultural commentator who specializes in societal issues affecting marginalized communities. After receiving her degree from Stanford University, Clara joined the editorial team at a prominent news outlet where she has been instrumental in launching campaigns that promote diversity and inclusion in journalism.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *