Kelangsungan Hidup Kanker Darah Lebih Buruk pada Dewasa Muda dibanding Anak-anak

Remaja dan pemuda berusia 15-39 tahun di Eropa mengalami kelangsungan hidup relatif yang lebih rendah dibanding anak-anak dengan leukemia dan limfoma. Penelitian melibatkan 34.000 AYAs dan 10.000 anak. Meskipun ada peningkatan, perbedaan tetap signifikan, menunjukkan pentingnya kolaborasi dalam perawatan kanker.

Studi menunjukkan bahwa remaja dan pemuda berusia 15-39 tahun di Eropa memiliki tingkat kelangsungan hidup relatif 5 tahun (RS) yang lebih rendah dibandingkan anak-anak untuk sebagian besar jenis leukemia dan limfoma. Penelitian ini meliputi sekitar 34.000 AYAs dan 10.000 anak dengan tumor hematologis dari tahun 2006 hingga 2013 menggunakan data dari database EUROCARE-6.

Dari hasil analisis, RS 5 tahun untuk anak-anak (0-14 tahun) dan AYAs (15-39 tahun) dihitung antara 2010-2014. RS didefinisikan sebagai perbandingan antara kelangsungan hidup yang teramati pada pasien dan kelangsungan hidup yang diharapkan bagi populasi umum.

AYAs memiliki RS 5 tahun yang lebih rendah dibandingkan anak-anak, yaitu untuk leukemia limfoblastik akut (ALL; 90.1% vs 61.3%), leukemia myeloid akut (AML; 70.5% vs 58.1%), dan limfoma non-Hodgkin (NHL; 90.1% vs 83.8%). Meski ada peningkatan kelangsungan hidup antara 2004-2006 dan 2010-2014, perbedaan tetap ada.

Perempuan AYAs mencatatkan RS yang lebih baik dibandingkan laki-laki untuk berbagai jenis leukemia dan limfoma. Tidak ada perbedaan kelangsungan hidup antara anak-anak dan AYAs untuk leukemia promyelocytic akut, tetapi AYAs lebih baik dalam kelangsungan hidup untuk leukemia myeloid kronis (CML).

Penulis mencatat, “Meskipun ada peningkatan kelangsungan hidup, perbedaan antara anak-anak dan AYAs tetap ada, menunjukkan pentingnya kerjasama antara tim onkologi pediatrik dan dewasa.” Penulis juga menyerukan perlunya layanan AYA yang disesuaikan dengan kebutuhan khusus remaja dan didukung oleh tim multidisipliner.

Penelitian ini menyoroti perbedaan kelangsungan hidup yang signifikan antara remaja dan anak-anak dengan kanker darah. Meskipun ada peningkatan kelangsungan hidup dari tahun 2000 hingga 2013, AYAs masih menghadapi tantangan. Oleh karena itu, dukungan layanan kesehatan yang sesuai untuk usia dan psikologi pasien AYA sangat penting.

Sumber Asli: www.medscape.com

Clara Wang

Clara Wang is a distinguished writer and cultural commentator who specializes in societal issues affecting marginalized communities. After receiving her degree from Stanford University, Clara joined the editorial team at a prominent news outlet where she has been instrumental in launching campaigns that promote diversity and inclusion in journalism.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *