Studi menunjukkan bahwa mendonorkan darah secara rutin terkait dengan perubahan genetik yang dapat mengurangi risiko kanker. Kelompok pendonor rutin menunjukkan mutasi genetik yang berbeda dibanding kelompok pendonor tidak teratur. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memperjelas hubungan ini.
Penelitian dari Francis Crick Institute menunjukkan bahwa rutin mendonorkan darah dapat mengurangi risiko perubahan genetik yang meningkatkan kemungkinan kanker. Para peneliti membandingkan dua kelompok pendonor sehat berusia 60-an, di mana satu kelompok mendonasikan darah tiga kali setahun selama 40 tahun, sedangkan kelompok lain hanya lima kali.
Kelompok pendonor rutin menunjukkan perbedaan genetik yang tidak terkait dengan risiko tinggi kanker darah. Namun, faktor ini dapat terdistorsi karena orang yang lebih sehat cenderung mendonorkan darah. Seiring bertambahnya usia, sel-sel dalam tubuh mengembangkan mutasi yang meningkatkan risiko penyakit, termasuk kanker.
Ketika darah didonasikan, sel-sel induk di sumsum tulang memproduksi sel darah baru. Ini dapat mempengaruhi keragaman genetik sel-sel induk. Penelitian menemukan bahwa jumlah mutasi genetik alami serupa pada kedua kelompok pendonor, tetapi jenis mutasi pada sel induk berbeda, menunjukkan kemampuan yang lebih baik dalam memproduksi sel darah merah pada kelompok pendonor rutin.
Meski hasil ini menarik, peneliti menekankan bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan. Beberapa faktor yang memengaruhi hasil termasuk “efek pendonor sehat”, di mana pendonor yang sehat lebih mungkin untuk mendonorkan darah. Penelitian selanjutnya akan melibatkan lebih banyak subjek, termasuk wanita.
NHS Blood and Transplant menilai penelitian ini “menarik”, tetapi juga menegaskan perlunya penelitian lebih lanjut terkait kesehatan pendonor. Persediaan darah saat ini juga dalam kondisi “sangat rendah”, sehingga upaya mendonorkan darah menjadi sangat penting untuk kesehatan orang lain.
Penelitian menunjukkan bahwa mendonorkan darah dapat berkontribusi pada perubahan genetik yang mengurangi risiko kanker. Namun, kesimpulan ini perlu disertai penelitian lebih lanjut dengan jumlah sampel yang lebih besar. Hal ini juga menyoroti pentingnya mendonorkan darah bagi kesehatan masyarakat serta peran penting pendonor yang sehat dalam penelitian ini.
Sumber Asli: www.bbc.com