Kebakaran hutan meningkatkan risiko bagi pasien kanker, terutama mereka yang baru menjalani operasi. Penelitian menunjukkan bahwa pasien ini menghabiskan lebih lama di rumah sakit selama kebakaran. Perlu ada pedoman kesiapsiagaan bencana untuk melindungi kelompok ini, dan lembaga kesehatan harus beradaptasi dengan kondisi iklim yang berubah.
Kebakaran hutan menciptakan tantangan serius bagi pasien kanker, terutama selama cuaca ekstrem yang disebabkan oleh perubahan iklim. Penelitian menunjukkan bahwa pasien yang baru pulih dari operasi kanker paru-paru menghabiskan waktu hampir dua hari lebih lama di rumah sakit ketika terjadi kebakaran hutan. Ini disebabkan oleh kekhawatiran tenaga medis terhadap potensi bahaya kesehatan dan faktor lingkungan lainnya yang mungkin mengganggu perawatan setelah operasi.
Lama tinggal di rumah sakit lebih tinggi bagi semua tahap kanker paru, menimbulkan risiko seperti reaksi obat yang merugikan dan infeksi. Selain itu, biaya per hari mencapai $1,500. Meskipun saat ini belum ada pedoman kesiapsiagaan bencana khusus untuk melindungi pasien kanker dari kebakaran hutan, penting untuk mengupdate panduan klinis dan kesiapsiagaan bencana agar sesuai dengan populasi pasien tertentu.
Klima yang terus berubah berpotensi memperpanjang dan memperburuk musim kebakaran hutan. Penelitian ini menunjukkan perlunya penyesuaian di lembaga kesehatan untuk menghadapi risiko tersebut, termasuk faktor lingkungan dalam pengukuran kualitas perawatan.
Kebakaran hutan berdampak signifikan pada pasien kanker, memperpanjang lama tinggal di rumah sakit dan menimbulkan risiko kesehatan yang lebih besar. Dengan perubahan iklim yang mengakibatkan kebakaran semakin sering, penting bagi institusi kesehatan untuk menyesuaikan panduan mereka guna melindungi pasien yang rentan. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami dampak cuaca ekstrem terhadap perawatan kesehatan.
Sumber Asli: hsph.harvard.edu
