Minnesota memiliki tingkat kanker tinggi, namun kematian akibat kanker lebih rendah dari rata-rata nasional. Perbedaan geografis menunjukkan bahwa daerah pertanian mengalami lebih banyak diagnosa. Gaya hidup dan paparan bahan kimia berkontribusi pada risiko kanker, meskipun penyebab pasti masih diteliti.
Sebagian daerah pedesaan di Minnesota mengalami tingkat kanker yang tinggi, meskipun penyebabnya belum jelas. Minnesota memiliki salah satu angka kanker tertinggi di AS, dengan sekitar 37.000 diagnosis baru yang diperkirakan terjadi pada tahun 2025. Meskipun angka kanker tinggi, tingkat kematian akibat kanker di Minnesota lebih rendah dari rata-rata nasional, kemungkinan berkat sistem kesehatan yang kuat.
Terdapat perbedaan geografis antara daerah dengan tingkat kanker tinggi, terutama di area pertanian. Penelitian mengindikasikan adanya hubungan antara paparan bahan kimia pertanian dan beberapa jenis kanker, tetapi sulit untuk menentukan sebab-akibat secara definitif. Faktor gaya hidup seperti obesitas, diet, dan merokok dianggap turut berkontribusi pada perkembangan kanker.
Kurang lebih 10.000 penduduk Minnesota diperkirakan akan meninggal karena kanker pada tahun 2025. Minnesota memiliki tingkat kanker darah seperti leukemia, dan melanoma yang sangat tinggi. Meskipun demikian, tingkat kematian di negara bagian ini lebih rendah karena skrining dan deteksi kanker yang lebih efektif dibandingkan dengan negara bagian lain.
Di beberapa wilayah pedesaan Minnesota, tingkat kanker kolorektal juga lebih tinggi daripada di kota-kota besar. Riset menunjukkan bahwa diagnosa kanker tahap lanjut lebih tinggi di bagian barat laut dan barat daya Minnesota, yang juga menunjukan tingkat skrining yang rendah. Beberapa jenis kanker seperti kanker ginjal dan paru lebih umum di Greater Minnesota, sedangkan kanker hati dan prostat lebih umum di metro Twin Cities.
Penelitian terbaru menunjukkan adanya hubungan antara paparan bahan kimia pertanian dengan kanker. Misalnya, limbah pupuk dapat mencemari air minum dan meningkatkan risiko kanker kolorektal, ginjal, dan perut. Jenis bahan kimia yang dikenal sebagai “forever chemicals” juga dapat meningkatkan risiko kanker ketika terpapar dalam jangka panjang. Selain itu, paparan pestisida telah terbukti berisiko lebih tinggi bagi mereka yang bekerja langsung dengan bahan kimia tersebut.
Banyak studi menemukan bahwa paparan pestisida di lingkungan dapat meningkatkan risiko kanker bahkan dari jarak jauh. Di California, ditemukan hubungan antara kanker prostat dengan eksposur pestisida di rumah. Penelitian juga menunjukkan bahwa perempuan di daerah pedesaan berisiko lebih tinggi untuk terpapar pestisida yang dapat meningkatkan risiko kanker payudara.
Meskipun banyak bukti yang menunjukkan korelasi antara paparan lingkungan dan perkembangan kanker, sulit untuk menetapkan sebab dan akibat secara definitif. Peneliti seperti Poynter yang memimpin studi besar di Minnesota berusaha memahami hubungan ini dengan melibatkan 10.000 keluarga, sehingga dapat memberi wawasan lebih lanjut tentang faktor penyebab kanker di negara bagian ini.
Tingkat kanker di Minnesota tinggi, dengan perbedaan signifikan secara geografis. Meskipun faktor lingkungan berpotensi berperan, faktor gaya hidup lebih banyak berkontribusi. Penelitian berlanjut untuk memahami hubungan antara paparan bahan kimia pertanian dan risiko kanker, dengan harapan untuk mengidentifikasi penyebab spesifik dan meningkatkan deteksi di daerah yang terkena dampak.
Sumber Asli: www.sctimes.com
