Hasil fase III vepdegestrant menunjukkan efektivitas pada mutasi ER1, tetapi tidak pada populasi lebih luas, menyebabkan penurunan saham Arvinas. Vepdegestrant menggunakan PROTAC untuk menargetkan kanker. Tidak ada masalah keamanan utama, data kelangsungan hidup keseluruhan masih ditunggu.
Hasil uji coba fase III untuk vepdegestrant, obat PROTAC yang dikembangkan oleh Arvinas dan Pfizer, menunjukkan efektivitas hanya pada pasien dengan kanker payudara lanjut atau metastatik dan mutasi estrogen receptor 1 (ER1). Meskipun mencapai titik akhir primer pada kelompok ini, obat tidak efektif dalam populasi lebih besar, menyebabkan penurunan signifikan harga saham Arvinas. Mutasi ER1 jarang terjadi pada kanker payudara yang tidak diobati tetapi lebih umum ditemukan pada kanker yang resisten terhadap terapi endokrin.
Vepdegestrant merupakan kandidat PROTAC yang paling maju, memanfaatkan mekanisme degradasi protein alami sel untuk menargetkan kanker dengan menandai protein patologis untuk penghancuran. Keunggulan potensialnya termasuk kemampuan menargetkan protein yang sebelumnya sulit dijadikan obat dan mengatasi resistensi obat. Arvinas, didirikan pada 2013 dan berlokasi di New Haven, CT, saat ini bekerja sama dengan Pfizer sejak tahun 2021 untuk mengembangkan vepdegestrant setelah hasil fase I yang menjanjikan.
Uji coba melibatkan 626 pasien dengan kanker payudara positif estrogen reseptor dan negatif HER2 yang mengalami perkembangan setelah pengobatan sebelumnya. Tujuan utama adalah meningkatkan kelangsungan hidup bebas progresi di populasi target dan mutan ER1. Pada kelompok mutan ER1, kelangsungan hidup bebas progresi meningkat lebih dari 40%, tetapi tidak di populasi umum. Tidak ada masalah keamanan utama yang dilaporkan, dan profil keamanan sesuai dengan studi sebelumnya.
Data yang diperoleh adalah hasil awal, dan percobaan masih berlanjut. Belum ada hasil untuk kelangsungan hidup keseluruhan karena kurang dari seperempat peristiwa yang dibutuhkan telah terjadi. John Houston, CEO Arvinas, menyatakan bahwa “data ini menunjukkan potensi vepdegestrant untuk memberikan hasil yang berarti bagi pasien kanker payudara metastatik dengan mutasi ER1.” Megan O’Meara dari Pfizer menambahkan bahwa data mendukung potensi vepdegestrant untuk memberikan waktu tambahan kepada pasien yang mengalami progresi tanpa penyakit dibandingkan fulvestrant. Hasil lebih lanjut dari studi ini akan diumumkan kemudian.
Hasil uji coba fase III menunjukkan vepdegestrant efektif untuk pasien kanker payudara dengan mutasi ER1, tetapi tidak dalam populasi lebih luas. Ini menandai langkah penting dalam pengembangan PROTAC. Saat ini, data awal menunjukkan keamanan yang baik, dan pemantauan lanjut akan terus dilakukan untuk hasil kelangsungan hidup keseluruhan. Penemuan yang lebih mendetail diharapkan dapat dibagikan di kemudian hari.
Sumber Asli: www.insideprecisionmedicine.com