Diskusi panel tentang Kanker Kolorektal akan berlangsung pada 18 Maret di Ashland. Skrining kolonoskopi diakui sebagai metode paling efektif untuk mendeteksi dan mencegah kanker kolorektal. Dokter mendorong individu berisiko untuk melakukan kolonoskopi dan mengelola faktor risiko pemicu.
ASHLAND — Diskusi panel tentang Kanker Kolorektal akan digelar pada 18 Maret, pukul 18.00 di Rumah Sakit Samaritan, 663 E. Main St., Ashland. Penekanan diskusi ini adalah pada pentingnya skrining untuk kanker usus besar, yang bisa menyelamatkan nyawa.
Antara 2016-2020, Ashland County mencatat 340 kasus kanker baru, di mana kanker kolorektal menyumbang 10.5% dari diagnosis tersebut. Kanker payudara, prostat, dan paru-paru mendominasi di atasnya. Pada bulan kesadaran kanker kolorektal ini, disarankan agar masyarakat berbicara dengan penyedia layanan kesehatan mengenai skrining kolonoskopi.
Kolonoskopi adalah metode paling efektif untuk mendeteksi kanker usus besar lebih awal dan bahkan mencegahnya, tetapi sering dihindari. Kolonoskopi dapat membantu mengidentifikasi dan mengangkat polip pra-kanker, sehingga mengurangi risiko terkena kanker kolorektal.
Dr. Megan Sippey, seorang ahli bedah di University Hospitals Samaritan Medical Center, mendorong agar kolonoskopi dilakukan sebagai upaya pencegahan. Diskusi panel juga akan membahas berbagai pertanyaan umum mengenai kolonoskopi dan kelayakannya.
Siapa yang memenuhi syarat untuk skrining kolonoskopi?
– Berusia 45 tahun ke atas tanpa riwayat keluarga kanker kolorektal.
– Usia 40 tahun ke atas dengan riwayat keluarga kanker kolorektal.
Bagi mereka yang berisiko lebih rendah, tersedia alternatif skrining di rumah seperti Cologuard dan tes immunochemical feses (tes FIT).
Penting untuk menyadari faktor risiko kanker kolorektal yang meliputi:
– Riwayat keluarga.
– Usia 45 tahun atau lebih.
– Kebiasaan merokok.
– Obesitas.
– Penyakit usus seperti IBS atau penyakit Crohn.
– Pola makan tinggi lemak dan rendah buah-buahan dan sayuran.
Pencegahan kanker kolorektal dapat dilakukan dengan mengontrol faktor risiko yang dapat dimodifikasi, seperti mempertahankan berat badan sehat, hidup aktif, tidak merokok, dan menerapkan pola makan seimbang.
Pentingnya skrining kolonoskopi untuk deteksi dini kanker kolorektal tidak dapat diabaikan. Dengan menyadari rekomendasi skrining dan mengatasi faktor risiko, masyarakat dapat berkontribusi dalam pencegahan kanker. Diskusi panel pada 18 Maret diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang pentingnya kesehatan usus besar.
Sumber Asli: www.ashlandsource.com