Bulan Maret mengajak kita untuk memperhatikan kesehatan kolon. Kanker kolorektal dapat tanpa gejala awal, penting untuk melakukan skrining. Colonoscopy disarankan mulai usia 45 tahun, dengan pilihan modern untuk persiapan. Gaya hidup sehat dan riwayat keluarga juga mempengaruhi risiko kanker kolorektal.
Bulan Maret adalah saat yang tepat untuk memikirkan tentang kesehatan koloni kita. Penyakit kanker kolorektal, meski mungkin tidak menunjukkan gejala awal, adalah masalah serius, dengan sekitar 1,39 juta orang di AS terpengaruh pada tahun 2021. Penting untuk mengenali tanda-tanda dan melakukan skrining.
Dokter Maged Khalil menjelaskan bahwa membedakan antara masalah kesehatan biasa dan tanda-tanda potensial kanker kolorektal bisa sulit. “Sembelit bukanlah tanda langsung kanker kolorektal,” ujarnya. Namun, jika muncul bersama gejala lain seperti darah dalam tinja, penurunan berat badan yang tidak jelas, atau nyeri perut, itu bisa menjadi pertanda pertumbuhan koloni.
Colonoskopi adalah pemeriksaan standar untuk mendeteksi kanker kolorektal, meskipun sering dihindari. Melakukan skrining lebih awal sangat penting karena kanker stadium awal mungkin tanpa gejala. Selain itu, polip yang ditemukan selama pemeriksaan dapat diangkat.
Dr. Khalil mengingatkan bahwa colonskopi disarankan setiap 10 tahun mulai usia 45 tahun untuk individu dengan risiko rata-rata. Pilihan prep kolonoskopi yang lebih nyaman juga kini tersedia, seperti preparasi volume rendah dan regime split-dose.
Pemeriksaan berbasis tinja semakin populer sebagai alternatif untuk skrining kanker kolorektal. Dr. Joseph Perez menggarisbawahi pentingnya komunikasi antara dokter dan pasien. “Kami menekankan pentingnya diet sehat dan olahraga untuk mengurangi risiko kanker kolorektal,” ujarnya.
Riwayat medis keluarga juga menjadi faktor penting. Pasien dengan kerabat langsung yang memiliki kanker kolon sebaiknya melakukan skrining lebih sering. Etnisitas juga berperan, karena orang Amerika kulit hitam memiliki insiden dan kematian tertinggi.
Tim medis lebih baik dalam membicarakan pilihan skrining dengan pasien. “Saat keputusan dilibatkan bersama, pasien lebih cenderung mengikuti langkah-langkah yang disarankan,” kata Dr. Perez.
Pusat Kanker terus mengikuti perkembangan dalam pengobatan kanker kolorektal, termasuk bedah, kemoterapi, dan terapi yang ditargetkan. Melalui partisipasi dalam aliansi dengan Memorial Sloan Kettering, klinik mereka terlibat dalam penelitian yang menjanjikan.
Dalam rangka Bulan Kesadaran Kanker Kolorektal, Dr. Khalil dan Dr. Perez menekankan pentingnya deteksi dini dan skrining teratur. “Pilihan terbaik adalah yang dilakukan,” tutup Dr. Perez.
Pentingnya kesadaran akan kanker kolorektal tidak dapat diremehkan, dengan penekanan pada deteksi dini dan skrining reguler. Sembelit, meskipun tidak langsung menjadi tanda kanker, tetap memerlukan perhatian. Colonoscopy dan pemeriksaan berbasis tinja adalah opsi penting, bersama dengan komunikasi terbuka antara dokter dan pasien.
Sumber Asli: www.lvhn.org