Teknologi Terahertz untuk Diagnosis Kanker Kulit Non-Invasif

Studi terbaru menyelidiki penggunaan teknologi terahertz untuk deteksi kanker kulit yang non-invasif. Alat genggam THz terbukti dapat meningkatkan diagnosis dini dengan memperhitungkan karakteristik kulit pasien. Temuan menunjukkan potensi THz dalam membedakan jaringan sehat dan kanker, dengan aplikasi luas dalam dermatologi dan evaluasi kondisi kulit.

Sebuah studi terbaru dalam jurnal Advanced Photonics Research mengkaji penggunaan teknologi terahertz (THz) untuk deteksi kanker kulit yang non-invasif. Peneliti mengembangkan alat THz genggam yang dapat meningkatkan diagnosis dini sebagai alternatif dari metode tradisional yang memerlukan biopsi.

Gelombang THz beroperasi pada rentang 100 GHz hingga 10 THz dan aman untuk pencitraan medis. Teknologi ini sangat sensitif terhadap kandungan air, memungkinkan bedanya jaringan sehat dan kanker berdasarkan tingkat hidrasi. Jaringan kanker cenderung menahan lebih banyak air dibandingkan kulit normal, menunjukkan potensi THz untuk deteksi awal kanker.

Studi ini melibatkan 30 pasien dengan diagnosis basal sel carcinoma (BCC) atau melanoma, menggunakan pemindai THz genggam untuk pengukuran \”in vivo\”. Alat ini merekam refleksi THz dari lesi kanker dan kulit sehat, dengan masa pemindaian 60 detik pada frekuensi 4 Hz. Peneliti juga mengembangkan fungsi respons terstandardisasi untuk meningkatkan akurasi pengukuran berdasarkan karakteristik kulit individu.

Temuan menunjukkan respons THz yang berbeda antara kulit sehat dan kanker dengan variasi sinyal seiring waktu. Meskipun kontras keseluruhan kecil, perbedaan yang lebih jelas muncul di komponen frekuensi tinggi di atas 0,5 THz. Penyesuaian parameter untuk kulit individu menunjukkan peningkatan di dalam akurasi deteksi.

Penelitian ini memiliki implikasi signifikan dalam dermatologi dan onkologi. Dengan alat THz genggam, ahli dermatologi dapat mengevaluasi lesi kulit secara langsung, mengurangi kebutuhan untuk biopsi. Selain itu, THz sensing dapat digunakan untuk memantau respon pengobatan dan kondisi kulit inflamasi seperti eksim.

Ke depannya, penelitian harus fokus pada penyempurnaan teknologi untuk meningkatkan akurasi dan mengatasi faktor yang memengaruhi respons THz. Mengintegrasikan teknologi THz ke dalam praktik klinis dapat memperbaiki strategi deteksi dini dan pengobatan, meningkatkan hasil bagi pasien.

Studi ini menunjukkan potensi besar penggunaan teknologi THz untuk diagnosis kanker kulit yang non-invasif, dengan keunggulan dalam fokus pada hidrasi jaringan. Pengembangan alat genggam dapat meningkatkan kecepatan dan presisi dalam deteksi cancer, memungkinkan evaluasi langsung dan mengurangi prosedur invasif. Penelitian lebih lanjut akan penting untuk meningkatkan akurasi dan konsistensi aplikasi klinis THz.

Sumber Asli: www.azooptics.com

Miguel Santos

Miguel Santos is a renowned journalist with an expertise in environmental reporting. He has dedicated the last 12 years to exposing the impacts of climate change and advocating for sustainable practices through powerful storytelling. A graduate of the University of California, Miguel’s insights have influenced policy decisions and raised awareness on critical ecological issues.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *