Penelitian terbaru menunjukkan bahwa anak-anak dengan penyakit jantung bawaan (CHD) memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan kanker, dengan dampak juga terlihat pada ibu mereka. Temuan dari studi ini mendesak perlunya pendekatan multidisipliner.
Penelitian menyatakan bahwa anak-anak dengan penyakit jantung bawaan (CHD) memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan kanker. Studi retrospektif oleh Danbee Kang, Ph.D., dari Universitas Sungkyunkwan, melibatkan data dari 3.550.113 kelahiran hidup tunggal di Korea Selatan antara 2005 hingga 2019. Dari jumlah tersebut, 72.205 bayi baru lahir didiagnosis dengan CHD.
Hasil studi menunjukkan insiden kanker lebih tinggi pada bayi dengan CHD dibandingkan yang tanpa CHD setelah 10,32 tahun masa tindak lanjut (rasio bahaya 1,66). Bayi dengan lesi katup atau pembuluh darah terisolasi menunjukkan insiden kanker 2,29 kali lebih tinggi, diikuti oleh yang memiliki CHD kompleks dan lesi shunt terisolasi. Kanker ovarium, kanker hati, dan limfoma non-Hodgkin dikaitkan signifikan dengan CHD.
Para peneliti mengindikasikan rasio bahaya 1,17 untuk kanker pada ibu yang melahirkan bayi dengan CHD. Hal ini menunjukkan bahwa risiko kanker tetap ada setelah menerapkan pembobotan perlakuan probabilitas terbalik.
Para penulis menekankan,”Studi nasional ini menunjukkan asosiasi signifikan antara CHD pada bayi baru lahir dan risiko kanker yang meningkat pada keduanya serta ibu mereka.”
Temuan ini mengindikasikan perlunya pendekatan multidisipliner dalam perawatan bagi individu dengan CHD dan kanker.
Anak-anak dengan congenital heart disease memiliki risiko meningkat terhadap kanker, juga berimplikasi bagi ibu mereka. Penelitian ini menunjukkan perlunya pemahaman yang lebih dalam dan tindakan yang lebih terkoordinasi untuk perawatan mereka.
Sumber Asli: www.healthday.com