Kombinasi pamiparib dan surufatinib menunjukkan aktivitas klinis yang moderat pada pasien kanker ovarium resisten platinum, dengan efektivitas terukur melalui PFS dan ORR yang dilaporkan dalam uji POST-PARPi. Efek samping hematologis dominan dengan ctDNA menunjukkan potensi dalam memprediksi hasil terapi.
Pamiparib dan surufatinib menunjukkan efek cukup baik dengan profil efek samping hematologis pada pasien kanker ovarium resisten platinum yang telah menjalani pengobatan PARP sebelumnya. Data dari uji POST-PARPi (NCT05494580) menunjukkan tingkat kelangsungan hidup bebas progresi (PFS) 6 bulan sebesar 46,7% dan kelangsungan hidup keseluruhan (OS) median sebesar 14,7 bulan. Tingkat respons objektif (ORR) adalah 6,9%, dengan respons terbaik berupa respon parsial (PR) pada 2 pasien.
Pasien harus memenuhi kriteria, termasuk kanker ovarium resisten platinum setelah pengobatan PARP sebelumnya. Pada fase 1b, dosis surufatinib adalah 250 mg sekali sehari dengan pamiparib 40 mg dua kali sehari selama siklus 21 hari. Fase 2 melibatkan pemberian dosis yang disarankan, yaitu 250 mg surufatinib dan 40 mg pamiparib. Tidak ada efek samping dosis yang membatasi ditemukan.
Dari 29 pasien yang terdaftar, 3 pasien dari fase 1b dan 26 dari fase 2. Sebagian besar pasien fase 2 mengundurkan diri karena progresi penyakit. Analisis menunjukkan ukuran tumor dan status ctDNA sebagai indikator respons pengobatan.
Rata-rata usia pasien adalah 54 tahun dengan sebagian besar diagnosis adalah karsinoma serosa tinggi. Perawatan sebelumnya dengan inhibitor PARP mencakup olaparib dan niraparib. Efek samping grade 3 atau 4 terjadi pada 37,9% pasien, dengan trombositopenia menjadi yang paling sering. Hasil menunjukkan potensi ctDNA untuk memprediksi hasil pengobatan, namun penelitian lebih lanjut diperlukan.
Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan kombinasi pamiparib dan surufatinib memberi efek antitumor yang bermakna secara klinis dengan efek samping dapat dikelola, serta menekankan kemungkinan penggunaan ctDNA dalam mengevaluasi efek pengobatan.
Pamiparib dan surufatinib menunjukkan efek antitumor yang signifikan pada kanker ovarium resisten platinum. Meskipun tingkat responsnya moderat, data menunjukkan potensi ctDNA dalam memprediksi hasil terapi. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mempertegas temuan ini dan mengeksplorasi kombinasi ini lebih lanjut.
Sumber Asli: www.onclive.com